Medan-persatuannews.com. Gempa bumi yang terjadi di Aceh adalah gempa berskala besar terjadi pada pukul 07: 58′, 53″ Ahad 26 Desember 2004, memiliki kekuatan 9,1 – 9,3 Skala Richter.
Gempa ini merupakan salah satu yang terbesar dalam sejarah modern memicu terjadinya tsunami dahsyat yang melanda berbagai negara di kawasan Samudera Hindia.
Tsunami tersebut menyebabkan kerugian besar dengan Menewaskan 227.898 di berbagai negara, termasuk Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand.
Gempa bumi dan tsunami ini dianggap sebagai bencana alam paling mematikan, bencana terburuk sepanjang sejarah Indonesia. Tingginya angka kematian disebutkan kurangnya pengetahuan dan kesiapsiagaan terhadap fenomena alam.
Sejatinya peristiwa tragis 20 tahun lalu harus menjadi manifestasi nyata untuk memperkuat ikatan solidaritas dan membangun resiliensi menghadapi bencana dimasa datang.
Dalam peringatan tahun ini relevan sekali mengangkat Tema: Aceh Thanks The World Beranjak Dari Masa Lalu Menuju Masa Depan Aceh Bersyariat.
Tema ini tidak hanya mengenang, namun lebih pada aspek agar mendorong masyarakat Aceh untuk bangkit dan membangun masa depan yang lebih baik berdasarkan pada nilai syariat Islam yang sebenarnya.
Tragedi ini juga membuka jalan tercapainya perdamaian antara Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) melalui perjanjian damai Helsinki pada tahun 2005, yang turut mengubah dinamika sosial dan politik di Aceh.
Baca juga :
- Pernyataan Sikap Muskernas III PP PERSIS: Seruan untuk Perbaikan Mental, Spiritual, dan Sosial Bangsa
- Muhammad Nuh : Dakwah Melalui Organisasi Lebih Efektif
- Krisis Perubahan Iklim Menjadi Tanggungjawab Kita Bersama.
Penulis : Abdul Aziz
Pemerhati lingkungan