Medan-persatuannews.com. Indonesia salah satu negara yang mempunyai hutan mangrove dengan luas 20-25% dari ekosistem mangrove dunia.
Luas lahan mangrove yang dimiliki Indonesia adalah 3.36 juta hektar, untuk Sumatera hutan mangrove seluas 660.445 Ha peringkat ketiga setelah Papua dan Kalimantan.
Menarik untuk dicermati, bahwa hutan mangrove memberikan kontribusi yang besar dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, dimana hutan mangrove mempunyai kapasitas menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen 3-5 kali lebih banyak dibandingkan hutan.
Mangrove memiliki peranan penting dalam ekosistem pesisir, sebagai perlindungan pantai, habitat bagi berbagai spesies biota laut dan penyerap karbon dioksida yang efektif.
Dari informasi data yang dipublikasikan pada Agustus 2024, luas hutan mangrove di Sumatra utara mencapai sekitar 57.490 hektar, dengan rincian:
1. Mangrove lebat: 42.500 hektar
2. Mangrove sedang: 6.112 hektar
3. Mangrove jarang: 8.878 hektar.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatra Utara 15 ribu hektar rusak berat. Pelestarian mangrove menjadi krusial mengingat deforestasi, perubahan iklim, dan aktivitas industri yang dapat mengancam keberadaan ekosistem, demikian disampaikan Muhammad Nuh saat mengunjungi kawasan hutan mangrove di Desa Silo baru, Kecamatan Silo Laut, Kabupaten Asahan.
Baca juga :
- Bertemu dengan Atdikbud KBRI Cairo, PERSIS Sepakat Perkuat Kerjasama Pendidikan
- Adab seorang hamba yang senantiasa terjaga.
“Rehabilitasi Mangrove semestinya menjadi perhatian pemerintah,” ujar M. Nuh saat meninjau lokasi hutan mangrove dari dekat. Kerusakan ekosistem mangrove menunjukkan ancaman serius terhadap lingkungan pesisir.
” Penyebab utama kerusakan atau degradasi disebabkan beberapa faktor antara lain ; Alih fungsi lahan menjadi tambak ikan dan udang, perkebunan kelapa sawit, peramban hutan. Eksplorasi, eksploitasi berlebihan, seperti penebangan untuk bahan baku industri, serta pencemaran limbah industri perkotaan, semakin memperburuk degradasi ekosistem mangrove,” urai Nuh dengan seksama.
Pertanyaan nya mengapa dari tahun ke tahun masalah justru semakin besar? Ini tentu memerlukan keseriusan dalam pengelolaan hutan mangrove untuk jangka panjang. Peran media dan komunitas lokal juga sangat penting dalam menyebarkan kesadaran dalam melibatkan masyarakat.
Disamping permasalahan tentu kepedulian kita bersama terhadap restorasi mangrove merupakan hal penting dalam menjaga dan melindungi lingkungan, sebuah usaha memulihkan ekosistem mangrove yang telah rusak.
Restorasi mangrove menawarkan banyak manfaat ekonomi dan lingkungan.
Menjaga ekosistem perairan antara laut, pantai, dan darat, mencegah abrasi, menahan badai.
Pentingnya menjaga dan merehabilitasi hutan mangrove tidak hanya melindungi ekosistem pesisir dari abrasi, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, dan menghadirkan cuaca dan iklim yang nyaman.
- Penulis: Abdul Aziz
Aktifis Lingkungan