Kegemaran Mengumpul Perangko

Oleh : Tauhid Ichyar

persatuannews.com. Bakat atau talenta merupakan bawaan lahir, kemampuan yang ada pada masing-masing diri kita dan hobi adalah kegemaran dalam kehidupan sehari-hari. Setiap kita memiliki perbedaan bakat dan hobi. Apa bakat dan hobi kita?, pertanyaan ini mungkin membuat kita sulit untuk menjawab. Terkadang kita hanya menjawab sekena saja tanpa pikir panjang. Apa ya ? kemarin aku hobi mancing, tapi sejak pagi tadi hobiku sudah beralih kebudidaya ikan lohan dan ikan lele, lho koq beralih ?”.

Berbagai hobi diminati setiap orang, membaca, menulis, melukis, memancing, traveling, bersepeda, bersilancar, balapan, biker dan masih banyak lagi hobi-hobi yang umum atau yang khusus, seperti hobi filateli. Yakni mengoleksi berbagai macam perangko lokal atau manca negara. Mengumpulkan berbagai seri prangko atau filateli salah satu hobby langka, tidak banyak orang menggemari filateli. Mereka yang menyenangi hobi mengumpulkan prangko sering tertarik akan bentuk grafisnya, tahun perangko terbit, seri yang melatar belakangi penerbitnya serta sosok figurnya.

Perangko hingga kini masih menjadi bagian dari kehidupan masyarakat dunia sejak awal penerbitannya. Perubahan zaman yang kian bergerak cepat dengan berbagai temuan teknologi orang cenderung menggunakan e-mail, WA atau media lainnya. Karena perangko sudah sangat tertinggal,  begitupun tidak sedikit yang masih mengunakan cara tradisional untuk memberi kabar dengan berkirim surat. Perangko memiliki desain dan grafis yang beragam. Keunikan inilah yang menjadi daya tarik bagi yang hobi untuk mengoleksinya.

Baca juga :

  1. Pemerintah hitung opsi biaya haji turun lagi
  2. Belahan Bumi paling sepi.
  3. Sebotol air mineral

Prangko pertama kali diperkenalkan pada tanggal 1 Mei 1840 di Britania Raya sebagai reformasi pos oleh Rowland Hill. Kertas kecil mungil perangko menjadi benda koleksi berharga. Sementara kolektor perangko pertama didunia adalah Dr.Gray, seorang pejabat museum di Inggris. Tak hanya mengoleksi, para filatelis juga meneliti lebih lanjut segala aspek yang ada dalam perangko. Perangko-perangko yang sudah bersetempel pos menjadi bernilai. Banyak yang mengkoleksinya terutama untuk edisi khusus ataupun yang usianya sudah menahun. Hobi mengoleksi perangko ini disebut dengan filatelist sedangkan hobinya sendiri disebut filateli.

Kata filateli berasal dari bahasa Yunani. Ia terdiri dari dua kata yakni philos yang artinya teman dan ateleia yang artinya bebas dari kewajiban membayar. Bisa diartikan sebagai kegemaran mengumpulkan perangko. Filateli adalah aktivitas atau hobi mengumpulkan prangko dan benda-benda pos lainnya. Pengumpulan benda-benda pos itu kebanyakan mengutamakan edisi lama, meski edisi baru juga ikut dikumpulkan. Semakin tua usia benda pos tersebut, maka harganya semakin tinggi. Para kolektor rela untuk meluangkan waktu berburu bahkan mengeluarkan biaya khusus untuk mendapatkan perangko bernilai.

Filatelis adalah pengumpul benda filateli. Sebenarnya para pengumpul prangko cukup menyebut dirinya sebagai Stamps Collector atau Pengumpul Prangko. Tapi karena terlalu panjang sering menyingkat dan menyebut dirinya filatelis. Sementara Prangko dalam bahasa latin, franco artinya adalah secarik kertas berperekat sebagai bukti telah melakukan pembayaran untuk jasa layanan pos, seperti halnya mengirim surat. (Wikipedia)

Pada masanya hobi ini tidak hanya digemari anak-anak namun orang dewasa dari berbagai kalangan. Tokoh ternama yang menjadi filatelis adalah Presiden Roosevelt dari Amerika Serikat. Jenis koleksi filateli ternyata beragam. Ada yang khusus mengoleksi perangko bertema lingkungan hidup. Jenis ini disebut cophila. Ada pula Astrophilately, filateli yang khusus mengumpulkan perangko bertema penerbangan luar angkasa. Masih banyak lagi jenis koleksi filateli lainnya.

Dulu hobi filateli ini tidaklah membutuhkan biaya yang mahal, tapi kini tentu berbeda. Kita  perlu mengeluarkan uang untuk membeli peralatan filateli, seperti album perangko, kaca pembesar, pinset, dll. Untuk memulai koleksi, kita dapat melepas perangko dari amplop surat plus baca literatur tentang perangko. Teorinya mudah bukan?, nah yang agak sedikit sulit, saat ini orang sudah mulai jarang menggunakan media pos prangko. Rajin-rajin singgah ke kantor pos. Mungkin saja anda seorang penggemar perangko, anda filatelis.

Penulis : Tauhid Ichyar
Pemerhati Lingkungan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *