Analisis Mikroorganisme

Oleh : Tauhid Ichyar

persatuannews.com. Mikroorganisme adalah makhluk hidup mikroskopik yang terdiri dari sel tunggal, yaitu bakteri, virus, fungi, dan lain-lain. Mikroorganisme berperan penting dalam proses keseimbangan alam. Secara bahasa, mikroba atau mikroorganisme berasal dari bahasa Yunani, berasal kata mikro yang berarti kecil dan ba atau bio yang berarti makhluk.

Allah ﷻ berfirman:

هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ لَـكُمْ مَّا فِى الْاَ رْضِ جَمِيْعًا ثُمَّ اسْتَوٰۤى اِلَى السَّمَآءِ فَسَوّٰٮهُنَّ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ ۗ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ

Artinya : “Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu, kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah 2: 29)

Sesungguhnya keberadaan mikroorganisme ini memberikan pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan, seperti adanya penyakit paru, flu burung, malaria, demam berdarah dengue (DBD), COVID 19, HIV, Aids dan lainnya.

Walau kehadirannya telah milyaran tahun, akan tetapi mikroorganisme baru diketahui pada abad ke-16 oleh Antony van Leeuwenhoek (1633-1723). Leeuwenhoek melakukan pengamatan tentang struktur mikroskopis biji, jaringan tumbuhan dan invertebrata kecil dengan sebuah mikroskop.

Allah ﷻ berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَسْتَحْيٖۤ اَنْ يَّضْرِبَ مَثَلًا مَّا بَعُوْضَةً فَمَا فَوْقَهَا ۗ

Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu….. (QS. Al-Baqarah 2: 26)

Dunia mikroorganisme terdiri dari 5 kelompok organisme, yaitu bakteri, protozoa, virus, alga, dan cendawan (jamur). Mikroorganisme mempunyai keanekaragaman spesies yang sangat tinggi. Mikroorganisme menempati 60% lebih biomassa dan telah hidup berevolusi paling tidak 3,8 miliar tahun.

Firman Allah ﷻ:

وَمَا تَكُوْنُ فِيْ شَأْنٍ وَّمَا تَتْلُوْا مِنْهُ مِنْ قُرْاٰنٍ وَّلَا تَعْمَلُوْنَ مِنْ عَمَلٍ اِلَّا كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُوْدًا اِذْ تُفِيْضُوْنَ فِيْهِۗ وَمَا يَعْزُبُ عَنْ رَّبِّكَ مِنْ مِّثْقَالِ ذَرَّةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِى السَّمَاۤءِ وَلَآ اَصْغَرَ مِنْ ذٰلِكَ وَلَآ اَكْبَرَ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ

Artinya: “Dan tidaklah engkau (Muhammad) berada dalam suatu urusan, dan tidak membaca suatu ayat Al-Qur’an serta tidak pula kamu melakukan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu ketika kamu melakukannya.

Tidak lengah sedikit pun dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah, baik di bumi maupun di langit. Tidak ada sesuatu yang lebih kecil dan yang lebih besar daripada itu, melainkan semua tercatat dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).” (QS Yunus 10: 61)

Baca juga :

  1. Diskusi Publik Tentang Bagaimana Menyikapi Kemungkinan Perbedaan Iedul Fitri 1446 H. Muhammad Nuh: Perbedaan Agar Menjadi Rahmat.
  2. Forsa-UMA, Bank Sumut, Komunitas Lingkungan Hidup, UMA : Getaren di Pondok Pesantren Amrullah Akbar.
  3. Kolaborasi LAZ Persis Sumut dan RM Seafood Mak Judes Santunan Anak Yatim

Berdasarkan World Data Center for Microorganism (WDCM) dari 58 negara di dunia tercatat 815.568 koleksi mikroba, yang terdiri dari bakteri 343.253 (42%), jamur 372.304 (46%), virus 14.376 (1,8%), dan lainnya 85.641 (10,5%).

Asia Tenggara merupakan kawasan yang mempunyai keanekaragaman mikroba yang paling tinggi di dunia. Disebutkan makhluk ini menempati 60 persen lebih biomassa dan telah hidup berevolusi paling tidak 3,8 miliar tahun.

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat lepas dari peran mikroorganisme. Mikroorganisme memiliki peran yang sangat besar dalam fisiologi tubuh, perkembangan sistem pencernaan dan sistem kekebalan tubuh, serta reaksi detoksifikasi.

Jumlah mikroorganisme yang terdapat pada manusia sangat dinamis dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti usia, siklus hormonal, terapi antibiotik dan penyakit-penyakit yang di derita.

Allah ﷻ berfirman:

وَا للّٰهُ خَلَقَ كُلَّ دَآ بَّةٍ مِّنْ مَّآءٍ ۚ فَمِنْهُمْ مَّنْ يَّمْشِيْ عَلٰى بَطْنِهٖ ۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّمْشِيْ عَلٰى رِجْلَيْنِ وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّمْشِيْ عَلٰۤى اَرْبَعٍ ۗ يَخْلُقُ اللّٰهُ مَا يَشَآءُ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Artinya : “Dan Allah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. An-Nur 24: 45)

Mikroorganisme dapat dimanfaatkan untuk pengembangan bioteknologi, baik dalam produksi makanan dan minuman tradisional, obat-obatan, maupun teknologi modern yang berdasarkan pada rekayasa genetika (genetic engineering).

Di awal tahun 2020 yang lalu, terdapat virus yang menyerang manusia. Adapun virus tersebut dikenal dengan coronavirus jenis baru yakni (SARS-CoV-2) dan penyakitnya disebut dengan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

Akibat dari Infeksi virus ini dapat menimbulkan penyakit dengan gejala, sedang, dan berat. Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam (suhu >380C), batuk, pusing dan kesulitan bernafas.

Sungguh, mikroorganisme ini dihadirkan Allah untuk mengajarkan banyak hal kepada manusia agar mau berfikir, tidak menyobongkan diri, bersikap arif, rendah hati, menjaga silaturahim, berserah diri dan bersyukur pada-Nya.

Allah ﷻ menjadikan virus-virus mikroskopik ini sebagai bagian dari ayat-ayat-Nya untuk senantiasa mengingatkan manusia agar memerankan diri secara adil dan arif sebagai kalifah-Nya di bumi.

  • Pengurus PW Persis Sumatera Utara
  • Anggota Ukhuwah Islamiyah MUI Sumatera Utara

Persatuan News

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *