Psikologis Manipulatif Ophiocordyceps

Seekor serangga kecil, tiba-tiba kehilangan kendali, tapi ini bukan serangan dari predator. Ini lebih kejam, lebih licik dan sadis.

persatuannews.com. Jamur semut atau ophiocordyceps unilateralis adalah salah satu jenis jamur. Jamur ini memiliki kemampuan untuk melakukan hal-hal yang sangat buruk bagi semut yang pada akhirnya mengambil alih sistem saraf dan otaknya, lalu otak akan rusak. (Wikipedia)

Seekor serangga kecil mungkin semut, jangkrik, atau belalang tiba-tiba kehilangan kendali atas tubuhnya. Tapi ini bukan serangan dari predator. Ini lebih kejam, lebih licik dan sadis. Para serangga menjadi korban dari ophiocordyceps, jamur parasit yang ahli dalam pengendalian pikiran.

Operasi senyap dimulai dari spora jamur memasuki tubuh inangnya; semut, jangkrik atau belalang. Menyusup ke sistem saraf mangsanya dan mengambil alih kendali. Lalu ia memerintahkan sang korban untuk memanjat batang pohon atau semak rendah tempat yang strategis untuk penyebaran koloninya.

Sesampainya di ketinggian yang sesuai dengan rencananya, si inang dipaksa untuk mencengkeram dengan kuat rahangnya dibatang pohon. Setelah perintah dilaksanakan, ophiocordyceps mengambil alih, maka si inangpun berlahan terdiam dan mati, tubuhnya menjadi santapan jamur ophiocordyceps.

Baca Juga :

  1. Wamendikdasmen kunjungi Islamic Boarding School Persis Ash-Shiddiqin PPI343
  2. Wamendikdasmen Prof Atip Latipulhayat, PUI Adalah Mitra Pemerintah Dalam Pendidikan.
  3. Kurban Dengan Seekor Kambing Terbaik.

Beberapa hari kemudian, tubuh jamur muncul dari kepala atau punggung serangga, menyerupai tombak kecil yang siap memuntahkan lebih banyak spora ke udara. Dari satu tubuh yang mati, lahir ribuan peluang infeksi baru.

Operasi senyap jamur ophiocordyceps terhadap serangga bagaikan cuci otak. Cuci otak adalah gagasan kontroversial bahwa pikiran manusia dapat diubah atau dikendalikan tanpa keinginan seseorang dengan teknik psikologis manipulatif.

Dengan psikologis manipulatif, otak dicuci, sehingga mengurangi kemampuan subjeknya untuk berpikir kritis atau mandiri. Ini memungkinkan masuknya pikiran dan ide baru yang diinginkan ke dalam pikiran mereka, serta mengubah sikap, nilai, dan keyakinan mereka.

Lihatlah fenomena orang-orang yang telah dicuci otaknya dengan uang dan janji-janji palsu. Mereka tetap setia serta loyalitas dan bertahan dengan kepemimpinnya, walaupun pempinnya mendustainya dengan janji-janji politik yang tak pernah dipenuhi. Mereka tak perduli salah benar pemimpinnya harus dibela dan dibela.

Ini bukan horor fiksi ilmiah, ini nyata, dan terjadi setiap hari di tengah-tengah kehidupan umat. Manusia menyerupai jamur ophiocordyceps ini tidak hanya menaklukkan tubuh. Ia mengendalikan pikiran, kemauan  dan wawasan. Mencuci otak, bukan sebagai tempat tumbuh tetapi sebagai kendaraan, panggung, kekuasaan bahkan senjata untuk menyerang.

Inilah bukti bahwa dalam kehidupan bermasyarakat, terkadang sang predator tidak membutuhkan gigi atau taringnya cukup mencuci otak dengan psikologis manipulatif, maka semua dapat dikendalikan sesuai keinginannya.

  • Penulis : Tauhid Ichyar, Anggota Persis Sumatera Utara
  • Anggota Ukhuwah Islamiyah MUI Sumatera Utara

Persatuan News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *