persatuannews.com. Sesungguhnya dunia mencatat berbagai teori mengenai asal usul Tata Surya dan Alam Semesta. Masing-masing teori memiliki kelebihan dan kelemahan dari segi informasi.
Dentuman Maha Dahsyat yang sering disebut The Big Bang, merupakan sebuah peristiwa dahsyat yang menyebabkan pembentukan alam semesta. Hal ini berdasarkan kajian kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan Alam Semesta, dikenal dengan Teori Ledakan Dahsyat atau Model Ledakan Dahsyat.
Allah ﷻ berfirman:
اَوَلَمْ يَرَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْۤا اَنَّ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضَ كَا نَـتَا رَتْقًا فَفَتَقْنٰهُمَا ۗ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَآءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۗ اَفَلَا يُؤْمِنُوْنَ
Artinya : “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu menyatu kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?” (QS. Al-Anbiya 21: 30)
Kemudian menjadi referensi sebagai waktu terjadinya Big Bang tersebut. Teori ini telah memberikan penjelasan paling komprehensif dan akurat yang didukung oleh metode ilmiah beserta pengamatan.
Allah ﷻ berfirman :
اَلَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِيْ سِتَّةِ اَيَّا مٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِ ۚ اَلرَّحْمٰنُ فَسْئَـلْ بِهٖ خَبِيْرًا
Artinya : “Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy, (Dialah) Yang Maha Pengasih, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada orang yang lebih mengetahui (Muhammad).” (QS. Al-Furqan 25: 59)
Berdasarkan pengukuran terbaik tahun 2009, keadaan awal alam semesta bermula sekitar 13,7 miliar tahun lalu yang kemudian selalu menjadi referensi sebagai waktu terjadinya Big Bang tersebut. Teori ini telah memberikan penjelasan paling komprehensif dan akurat yang didukung oleh metode ilmiah beserta pengamatan.
Allah ﷻ berfirman :
وَالسَّمَاۤءَ بَنَيْنٰهَا بِاَيْىدٍ وَّاِنَّا لَمُوْسِعُوْنَ ٤٧
Artinya : Dan langit Kami bangun dengan tangan (kekuatan Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskan(-nya). (QS Adz-Dzariyat 51: 47)
Teori Enstein yang mengatakan bahwa alam semesta tidak mungkin statis tetapi alam semesta akan terus mengembang sampai pada batas ke-elastisitasnya. Perumpamaan teori Einstein ini, seperti menggoreng kerupuk, awalnya kerupuk akan terus mengembang sampai pada batas tertentu, selanjutnya akan menggulung kembali.
فَاِذَا انْشَقَّتِ السَّمَاۤءُ فَكَانَتْ وَرْدَةً كَالدِّهَانِۚ
Artinya : Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilauan) minyak. (QS Ar-Rahman 55 :37)
Baca Juga :
- Anggota DPD RI Muhammad Nuh Tolak Isu Pelegalan Judi dalam Dialog dengan Masyarakat Pakpak Bharat
- Semangat Berqurban
- Pelantikan Tasyikil Pimpinan Daerah Persatuan Islam Istri (Persistri) Tanahkaro
Dari informasi diketahui bahwa batuan tertua yang pernah ditemukan di bumi berumur sekitar 4,6 miliar tahun. Kehidupan tertua di bumi ditemukan berumur 3,8 juta tahun yang lalu. Sedangkan manusia mulai menghuni bumi baru sekitar 100.000 tahun yang lalu.
Alam semesta hingga saat ini proses pengembangannya terjadi secara terus menerus dan kontiniu. Hubble pada tahun 1929 memperkuat teori yang dikemukakan Einstein tentang alam semesta.
Dengan teleskopnya yang lebih canggih Hubble menemukan kumpulan galaksi seperti bunga mawar merah. Temuan Hubble ini diaplikasikan dengan konsep gelombang elektromagnetik dan efek dopler yang dapat dianalisa dengan jelas.
Apa yang diungkap oleh Al-Qur’an pada ayat diatas, terlihat mustahil dikemukakan oleh seseorang yang hidup 1400 tahun yang lalu. Teori mengenai lahirnya alam semesta ini, hanya dapat dijelaskan oleh seseorang yang paham sekali dengan ilmu nuclear physics.
Ilmu Nuclear physics, suatu bidang keilmuan yang baru berkembang dalam beberapa dekade terakhir. Bagaimana mungkin seorang Muhammad pada saat itu dapat menyatakan bahwa asal bumi dan seluruh isi langit dari materi asap yang sama.
Allah ﷻ berfirman :
ثُمَّ ٱسْتَوَىٰٓ إِلَى ٱلسَّمَآءِ وَهِىَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ ٱئْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَآ أَتَيْنَا طَآئِعِينَ
Artinya : Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati”. (QS. Fushilat 41: 11).
Para ilmuwan menjelaskan bahwa setelah ledakan besar maka berubahlah menjadi gumpalan asap (dukhan). Dari gumpalan asap inilah Allah menciptakan bumi dan benda-benda angkasa yang lain.
Dukhān dalam astronomi di kenal sebagai nebula atau awan molekul raksasa, tempat pembentukan bintang-bintang. Komposisi terbesar dari materi yang merupakan bahan utamanya adalah hidrogen.
Penciptaan alam semesta merupakan salah satu tanda-tanda kekuasaan Allah ﷻ. Tidak sedikit ayat Al-Qur’an mengajak kita untuk merenungkan ciptaan-Nya tak terkecuali tentang alam semesta.
- Penulis : Tauhid Ichyar, Ka.Kantor Perwakilan LAZ Persis Sumatera Utara.
- Anggota Ukhuwah Islamiyah MUI Sumatera Utara.