Gemuruh Thunderstorm Membelah Angkasa

Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya, Dia memperlihatkan kilat kepadamu untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dengan air itu dihidupkannya bumi setelah mati (kering). Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mengerti.

persatuannews.com. Thunderstorm, petir atau guruh menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah suatu kilatan listrik diudara disertai bunyi gemuruh dikarenakan bertemunya antara dua awan yaitu awan yang bermuatan listrik positif dan awan bermuatan listrik negatif maka timbullah sebuah petir yang memiliki bunyi sangat keras yang terdengar secara tiba-tiba.

“Dan guruh bertasbih memuji-Nya, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, sementara mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dia Maha Keras siksaan-Nya.” (QS. Ar-Ra’d 13: 13)

Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir.

Kilat bergerak dengan sangat cepat yakni 150.000 km/detik atau setara dengan setengah kecepatan cahaya dan 100.000 kali lebih cepat daripada suara, kekuatan petir, mengandung listrik sebesar 20.000 amp.

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya, Dia memperlihatkan kilat kepadamu untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dengan air itu dihidupkannya bumi setelah mati (kering). Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mengerti.” (QS. Ar-Rum 30: 24)

Baca Juga :

  1. Anggota DPD RI Muhammad Nuh Tolak Isu Pelegalan Judi dalam Dialog dengan Masyarakat Pakpak Bharat
  2. Semangat Berqurban
  3. Pelantikan PD Persatuan Islam Istri (Persistri) Kabupaten Serdang Bedagai

Dalam hadits Marfu’ pada Riwayat At Tirmidzi dan selainnya, Nabi SAW ditanya tentang Ar Ro’du, lalu beliau menjawab,”AR Ro’du adalah malaikat yang diberi tugas mengurus awan dan bersamanya pengoyak dari api yang memindahkan awan sesuai dengan kehendak Allah.”( HR. Tirmidzi no. 3117).

Sesungguhnya petir adalah tanda-tanda listrik alami pada atmosfer bumi yang tidak bisa dicegah, yang terjadi mengakibatkan lepasnya muatan listrik yang ada di dalam awan baik positif ataupun negatif. Pabla (1981) dan Price (2008), sesuai tempatnya, pelepasan muatan listrik bisa terjadi pada bagian dalam satu awan (Inter Cloud, IC), antara awan dengan awan ataupun dari awan ke bumi (Cloud Ground-CG).

Thunderstorm umumnya terjadi sebab adanya awan-awan Cumulonimbus (Cb) yang mempunyai ketebalan hingga beberapa kilometer. Awan Cb ini dapat terdiri atas satu sel tunggal kecil (single cell), atau dapat pula berupa satu sel yang sangat besar (super cell), atau mampu pula terdiri atas banyak sel yang berukuran besar serta kecil membuat sebuah barisan dan dikenal dengan squall line.

“Tidakkah engkau melihat bahwa Allah menjadikan awan bergerak perlahan, kemudian mengumpulkannya, lalu Dia menjadikannya bertumpuk-tumpuk, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya, dan Dia (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran es) itu kepada siapa yang Dia kehendaki dan dihindarkan-Nya dari siapa yang Dia kehendaki. Kilauan kilatnya hampir-hampir menghilangkan penglihatan.” (QS. An-Nur 24: 43)

Sesungguhnya petir adalah tanda-tanda alam yang mampu kita analogikan seperti sebuah kondensator super besar, yang mana lempeng pertama merupakan awan (bisa lempeng negatif atau lempeng positif) adapun lempeng kedua adalah bumi (lempeng netral).

Kedahsyatan petir dimaknai sebagai bentuk tasbih dari para Malaikat penjaga langit, petir makhluk Allah yang bekerja sesuai dengan perintah-Nya.

  • Penulis : Tauhid Ichyar, Ka.Kantor Perwakilan LAZ Persis Sumatera Utara.
  • Anggota Ukhuwah Islamiyah MUI Sumatera Utara.