Pekanbaru-persatuannews.com. Pada Ahad (28/6/’25) di Balai Serindit, Komplek Gubernuran Riau, menjadi saksi sejarah peluncuran perdana Lagu Khas (himne) Ikatan Sarjana Melayu Indonesia (ISMI) pada acara Pengukuhan dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PB ISMI Periode 2025–2030. Komposisi ini, hasil kolaborasi musikal antara Tengku Ryo Rizqan dan Dr. Yanhar Jamaluddin, MAP (Sekjen ISMI) merefleksikan sebuah sintesis harmonis antara tradisi Melayu dan aspirasi intelektual kebangsaan.
Himne ISMI, yang dibawakan dengan rentak zapin yang khas, secara tematik menyerukan semangat kontribusi transformatif dari para akademisi Melayu. Liriknya, yang menekankan pentingnya kolaborasi dalam pembangunan bangsa dan entitas ISMI sendiri, sejalan dengan adagium yang disampaikan oleh Ketua Pembina ISMI, Dr. Tun. H. Rahmat Shah, mengenai signifikansi kebersamaan dalam menjaga kedaulatan nasional.
Penguatan makna filosofis himne ini selanjutnya disimbolisasikan oleh Ketua Umum ISMI, Nizhamul, SE, MM, melalui akronim PATEN. Akronim ini mengartikulasikan sebuah panduan etis dan praksis bagi sarjana Melayu: Pedomani Al-Qur’an dan hadist, Teguhkan energi nasionalisme (kebangsaan) sebagai landasan berinovasi, serta aktualisasi segala potensi kekuatan intelektual sarjana Melayu yang inovatif, kuat, dan mandiri demi kemaslahatan umat, bangsa, dan keindonesiaan.
Baca Juga :
Lirik Lagu Khas ISMI
Ikatan Sarjana Melayu Indonesia. Teguh Berdiri Di Panji Pancasila. Kuatkan Barisan Cendikia Bangsa. Berpadu Satu Untuk Indonesia
Mari Berjuang Tegak Bersama ISMI. Kembangkan Ilmu Membangun Negeri. Menjemput Tuah Bangsa Yang Mandiri
Bijak Bestari Dan Kaya Inovasi. Dengan Bismillah Kami Berkarya. Agar Bangsa Tangguh Berdaulat.
Denganlah Ilmu Kami Ber-Tawadhu. Demi Indonesia Semakin Maju. Kuatkan Barisan Besarkan Harapan. Menyongsong Tantangan Zaman Di Hadapan. Semoga Allah Memberi Rahmat-Nya. Bersama ISMI Indonesia Jaya
Bait 1 dan 2 menekankan identitas kebangsaan yang berlandaskan Pancasila serta peran sentral kaum intelektual Melayu dalam membangun kemandirian dan inovasi bangsa. Penggunaan frasa “Tuah Bangsa” merujuk pada konsep kemuliaan dan keberuntungan yang inheren dalam budaya Melayu, diinterpretasikan ulang dalam konteks modernisasi.
Bait 3 menggarisbawahi landasan spiritual dan etika keilmuan yang berakar pada nilai-nilai Islam (“Bismillah” dan “Tawadhu”). Ilmu pengetahuan diposisikan sebagai instrumen untuk mencapai kedaulatan dan kemajuan. Sedangkan bait 4 sebagai seruan motivasi, mengajak seluruh anggota ISMI untuk bersatu menghadapi tantangan masa depan dengan optimisme, serta menegaskan kembali keyakinan akan berkah ilahi bagi kejayaan Indonesia.
Tengku Ryo Rizqan, seniman dan budayawan Melayu terkemuka dari Serdang, Sumatera Utara, selaku pencipta dan aranger menjelaskan bahwa aransemen musikal himne ini diramu dengan pendekatan yang mengedepankan jatidiri seni budaya Melayu yang terikat kuat dengan ajaran Islam. Instrumen musik tradisional Melayu seperti akordeon, gendang, dan gambus mendominasi orkestrasi, memberikan nuansa otentik yang kental.
Vokal lagu ini dipercayakan kepada paduan suara mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), menambahkan dimensi energi akademis pada eksekusinya. Selain Lagu Khas ISMI, Tengku Ryo Rizqan juga dikenal atas kontribusinya dalam pelestarian dan pengembangan musik berbasis budaya Melayu, termasuk karya-karya seperti “Journey to Deli” dan “Hymne Tanah Melayu,” yang telah diterima luas oleh para pencinta budaya Melayu.
Karya-karya ini menegaskan komitmen Tengku Ryo dalam mengangkat kekayaan khazanah Melayu melalui medium musik. Peluncuran Lagu Khas ISMI ini bukan sekadar penambahan repertoar lagu, melainkan sebuah deklarasi artistik yang memperkuat identitas dan tujuan Ikatan Sarjana Melayu Indonesia dalam kancah nasional dan intelektual.
Pewarta: M. Ash-Shidiqqi
Editor : Abdul Aziz
