persatuannews.com. Perang atau jurit adalah sebuah aksi fisik bersenjata dan non fisik yang intens antara negara, pemerintah atau dalam arti sempit, adalah kondisi permusuhan dengan menggunakan kekerasan antara dua atau lebih kelompok manusia untuk melakukan dominasi di wilayah yang dipertentangkan, pemberontak dan milisi.(Wikipedia)
Allah ﷻ berfirman :
غُلِبَتِ ٱلرُّومُ فِىٓ أَدْنَى ٱلْأَرْضِ وَهُم مِّنۢ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ
فِى بِضْعِ سِنِينَ ۗ لِلَّهِ ٱلْأَمْرُ مِن قَبْلُ وَمِنۢ بَعْدُ ۚ وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ ٱلْمُؤْمِنُونَ
بِنَصْرِ ٱللَّهِ ۚ يَنصُرُ مَن يَشَآءُ ۖ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ
وَعْدَ ٱللَّهِ ۖ لَا يُخْلِفُ ٱللَّهُ وَعْدَهُۥ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Artinya : Telah dikalahkan bangsa Rumawi, di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang dalam beberapa tahun lagi. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari itu bergembiralah orang-orang yang beriman, karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang. Sebagai janji yang sebenarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS ar Rum 30:2-6)
Apa yang diceritakan pada ayat diatas sesuai dengan sejarah, di mana Romawi Timur atau Byzantium sempat dikalahkan oleh Persia pada awal abad ke-7 M, namun kemudian berhasil bangkit dan memenangkan peperangan beberapa tahun kemudian.
Pada saat Romawi kalah, kaum musyrik Mekah bergembira, mereka berharap Persia menang, sedangkan kaum Muslimin bersedih karena Romawi adalah Ahli Kitab. Ketika Romawi menang, kaum Muslimin bergembira karena kabar itu membenarkan janji Allah dalam Al-Quran.
Sesungguhnya peristiwa peperangan tersebut dijadikan pelajaran bahwa kemenangan dan kekalahan adalah silih berganti, dan segala urusan tersebut berada pada ketentuan Allah ﷻ.
Secara spesifik dan wilayah filosofis, perang merupakan sifat dasar manusia yang tetap ada. Syahwat menginginkan dominasi dan persaingan sebagai eksistensi diri dengan cara menundukkan pihak yang menjadi musuh.
Sesungguhnya sebuah negara yang ingin menguasai dunia atau mempertahan diri dari serangan negara lain mencari alternatif senjata pemusnah massal, seperti nuklir.
Baca Juga :
- Forum Relawan Sumatera Utara Laksanakan FGD
- KONI Pematang Siantar Periode 2025-2029 Riau Alexander Siahaan :Jangan Cengeng “Mari Fokus Berlatih Kita Bangun Prestasi.
- Cuaca Kota Medan Cukup Panas: Ini Penjelasan BBMKG Wilayah I
Sebuah laporan terbaru dari lembaga Think-tank berbasis di Swedia, ‘Stockholm International Peace Research Institute’ SIPRI, yang dirilis Senin 12 Juni 2023.
Mereka menyebutkan, bahwa sejak 2022 sembilan negara nuklir terus meningkatkan atau memodernisasi cadangan senjata atomnya, karena diplomasi nuklir dunia telah diabaikan.
Penilaian tahunan SIPRI yang dimuat dalam Buku Tahunan SIPRI 2023 itu menunjukkan, bahwa jumlah senjata nuklir yang siap operasional, mulai meningkat seiring kemajuan modernisasi dan upaya penguatan oleh negara-negara nuklir.
Kelompok Think-tank itu memperkirakan, bahwa pada Januari 2023, Rusia, AS, Inggris, Prancis, China, India, Pakistan, Korea Utara, dan Israel, kini memiliki total 12.512 hulu ledak nuklir, dimana sejumlah 9.576 sendiri telah menjadi stok militer yang siap digunakan, yang merupakan peningkatan 86 dari tahun sebelumnya.
Dari jumlah tersebut, sekitar 3.844 hulu ledak nuklir telah siap dikerahkan dengan rudal dan pesawat terbang, dan sekitar 2.000 hulu ledak telah terpasang pada rudal, atau telah disiapkan di pangkalan udara yang menampung pesawat pembom nuklir.
SIPRI mencatat, bahwa Rusia dan AS adalah pemilik senjata nuklir terbesar, dimana kedua negara menyimpan hampir 90% dari total senjata nuklir dunia. (analisaakhirzaman.com)
Api konflik yang terjadi di Palestina menyasar ke orang-orang yang tidak berdosa menjadi korban peperangan. Anak-anak dibunuh, ibu hamil ditembak, orang orang dibantai dengan keji. Anak-anak kehilangan masa kecil yang seharusnya mereka hidup dengan segala kebahagiaan didalamnya.
Mereka kelaparan, kehilangan keluarga, tempat tinggal, tempat bermain dan segala hal yang direnggut karena peperangan demi peperangan, pertempuran demi pertempuran yang tidak seimbang.
Begitulah kondisi orang-orang Palestina khususnya wilayah Gaza yang digempur terus-menerus oleh Zionis Israel pada saat ini, mereka yang seharusnya dapat tersenyum melihat langit biru, dipatahkan oleh debu reruntuhan bangunan yang hancur akibat ledakan rudal.
Kekejian yang dilakukan Israel laknatullah kepada Palestina mendapatkan balasaan saat langit malam yang seharusnya penuh bintang-bintang, namun dipenuhi oleh rudal-rudal Iran yang beterbangan menghantam Israel, mereka berteriak, menjerit-jerit, saat Iran menguasai udara Israel menghancurkan gedung-gedung tinggi kota-kota mereka.
Rasulullah ﷺ bersabda:
لأُخْرِجَنَّ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى مِنْ جَزِيـرَةِ الْعَرَبِ حَتَّـى لاَ أَدَعَ إِلاَّ مُسْلِمًا.
Artinya : “Sungguh, aku akan mengeluarkan orang-orang Yahudi dan Nasrani dari Jazirah Arab sehingga aku tidak meninggalkan (di dalamnya) kecuali seorang muslim.” (HR Muslim)
Saat ini, terdapat beberapa konflik dan peperangan yang masih berlangsung di berbagai belahan dunia. Beberapa di antaranya adalah konflik Rusia-Ukraina, perang India-Pakistan, perang Iran-Israel, perang Israel-Palestina, dengan genosida di Gaza.
Api peperangan juga disertai dengan ketegangan yang terus berlanjut di beberapa wilayah seperti Semenanjung Korea dan Laut China Selatan.
Mungkinkah berbagai peperangan ini, khususnya Israel vs Iran sebagai tanda-tanda akhir zaman. Mungkin saja hal ini sebagai tanda-tanda sebagian kiamat. Sebab selama ini belum ada negara yang dapat menghancurkan kota-kota penjazah Israel secara signifikan sebagaimana pasukan Garda Revolusi Iran.
- Penulis : Tauhid Ichyar, Ka.Kantor Perwakilan LAZ Persis Sumatera Utara.
- Anggota Ukhuwah Islamiyah MUI Sumatera Utara.