Inspirasi dari Tapal Batas Terkait Isu Pemekaran Warnai Dialog Senator M Nuh di Kab. Langkat

Pangkalan Brandan-persatuannews.com. Sabtu 19 Juli 2025 Suara harapan dan aspirasi warga dari Kabupaten Langkat mengalir deras dalam dialog hangat antara Anggota DPD RI, K.H Muhammad Nuh, dengan tokoh masyarakat dari delapan kecamatan di daerah Teluk Aru. Pertemuan yang sarat muatan ini tidak hanya membahas wacana pemekaran Langkat menjadi tiga kabupaten dan isu-isu nasional-internasional, tetapi juga menyentuh langsung denyut nadi persoalan riil di lapangan, terutama terkait keterisolasian.

Di tengah paparan tentang isu pemekaran dan dinamika kebijakan tinggi, aspirasi yang disampaikan Irfan Bin Kamaruddin, perwakilan tokoh masyarakat Kecamatan Pematang Jaya, menyentuh hati. Irfan mengungkapkan betapa warganya terjerat oleh akses transportasi yang sangat terbatas.

“Untuk mencapai kecamatan kami, Pematang Jaya, tidak ada jalan langsung yang memadai dari pusat kabupaten. Kami harus memutar jauh, masuk ke wilayah Provinsi Aceh terlebih dahulu, baru bisa kembali masuk ke Langkat menuju Pematang Jaya,” papar Irfan, menggambarkan ironi perjalanan yang melelahkan dan memakan waktu berjam-jam hanya untuk sekadar terhubung dengan ibukota kabupaten sendiri.

“Ini bukan hanya soal waktu dan biaya yang membengkak, tapi juga perasaan terisolasi. Seolah kami terputus dari tanah sendiri,” imbuhnya. Aspirasi senada disampaikan Supri, mewakili keprihatinan akan nasib daerah-daerah terpencil, terutama yang berbatasan.

Baca Juga :

  1. Forum Relawan Sumatera Utara Laksanakan FGD
  2. KONI Pematang Siantar Periode 2025-2029 Riau Alexander Siahaan :Jangan Cengeng “Mari Fokus Berlatih Kita Bangun Prestasi.
  3. Cuaca Kota Medan Cukup Panas: Ini Penjelasan BBMKG Wilayah I

“Kami berharap senator Muhammad Nuh dan pemangku kebijakan bisa memberikan perhatian lebih serius kepada daerah-daerah terpencil di perbatasan seperti ini. Pembangunan infrastruktur dasar, terutama jalan, adalah nyawa bagi kami. Tanpa akses yang layak, pembangunan apa pun akan sulit dirasakan,” ujar Supri, menekankan bahwa keadilan pembangunan harus benar-benar menyentuh wilayah yang selama ini seperti terlupakan.

Di tengah curahan aspirasi dan harapan itu, kedatangan K.H Muhammad Nuh sendiri disambut hangat dan penuh apresiasi. Muhammad Nuh Siahaan, tokoh masyarakat dari Sei Lepan, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam.

“Kehadiran ustadz K.H. Muhammad Nuh yang kebetulan memiliki nama yang sama dengan saya di tengah-tengah kami hari ini sangat berarti. Ini menunjukkan kepedulian dan kesediaan untuk mendengar langsung aspirasu warga Langkat, terutama dari daerah-daerah yang selama ini mungkin kurang terdengar suaranya di pusat,” kata Nuh Siahaan.

Isu Pemekaran Warnai Dialog Senator M.Nuh di Kab. Langkat

Sambutan ini menguatkan bahwa kunjungan dan dialog langsung adalah oksigen bagi masyarakat di daerah yang merasa jauh dari pusat kekuasaan.

K.H Muhammad Nuh dalam kesempatan itu menyimak dengan saksama setiap aspirasi yang disampaikan. Terkait wacana pemekaran, ia menegaskan pentingnya kajian komprehensif yang benar-benar mempertimbangkan peta kebutuhan, potensi, dan aspirasi masyarakat di setiap wilayah calon pemekaran, termasuk menjawab tantangan aksesibilitas seperti di Pematang Jaya.

“Dialog hari ini sangat berharga. Suara dari Pematang Jaya, dari daerah perbatasan, dari Sei Lepan, dan semua kecamatan, akan menjadi bahan pertimbangan penting, baik dalam konteks wacana pemekaran maupun dalam menyampaikan aspirasi daerah terkait pembangunan infrastruktur dan pemerataan pembangunan kepada pemerintah pusat,” tegas Nuh di akhir pertemuan.

Pertemuan ini meninggalkan kesan mendalam: di balik wacana besar pemekaran dan isu nasional, ada realitas pilu keterisolasian yang harus segera diurai. Jerat akses yang mengikat warga Pematang Jaya dan daerah terpencil lainnya bukan sekadar persoalan jalan, melainkan tentang penghubung kehidupan, pengharapan, dan pengakuan bahwa mereka pun bagian tak terpisahkan dari Langkat. Aspirasi yang disampaikan dengan lirih di ruang dialog itu adalah seruan nyata untuk keadilan dan perhatian yang menyentuh, dan Nuh berjanji dalam waktu dekat mengunjungi saudara-saudara kita disana.

Pewarta: M Ash-shiddiqi
Editor: Abdul Aziz

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *