Kaum Luth Yang Melampaui Batas

Sementara itu, kamu tinggalkan (perempuan) yang diciptakan Tuhan untuk menjadi istri-istrimu? Kamu (memang) kaum yang melampaui batas." Mereka menjawab, "Wahai Luth, jika tidak berhenti (melarang kami), niscaya engkau benar-benar akan termasuk orang-orang yang diusir."

persatuannews.com. Nabi Luth as hidup satu masa dengan Nabi Ibrahim as. Nabi Luth as diutus sebagai seorang pembawa risalah kepada salah satu kelompok masyarakat yang hidup berdekatan dengan kaum Nabi Ibrahim. Kaum Luth ini, sebagaimana diriwayatkan dalam Al Qur’an mengerjakan perbuatan yang menyimpang yang kemudian dikenal luas sebagai perilaku sodomi.

Penelitian arkeologis mengungkapkan bahwa kota Sodom berada di timur laut terbentang memanjang dari perbatasan Israel menuju Yordania, berlokasi di sebelah utara Basin, berdekatan dengan Laut Mati.

Firman Allah ﷻ “Dan kepada Luṭh, Kami berikan hikmah dan ilmu, dan Kami selamatkan dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota yang melakukan perbuatan keji. Sungguh, mereka orang-orang yang jahat lagi fasik,  dan Kami masukkan dia ke dalam rahmat Kami, sesungguhnya dia termasuk golongan orang yang saleh”.(QS Al-Anbiya’ 21 : 74-75)

Kisah Nabi Luth dalam Al Quran tertulis secara lengkap untuk menggambarkan adanya azab bagi kelompok penyuka sesama jenis, yakni Kaum Sodom. Allah ﷻ menghujani Kaum Sodom dengan banjir batu hingga mereka musnah. Dikala Luth menyerukan kepada mereka untuk menghentikan penyimpangan tersebut, diserukan kepada mereka peringatan dari Allah. Mereka mengingkarinya, menolak kenabian Luth dan meneruskan penyimpangan perilaku buruk mereka.

Mereka kaum Sodom digambarkan memiliki sikap yang sangat kasar dan tidak memiliki sopan santun. Mereka terkenal sangat keji, gemar merampok, menindas yang lebih lemah, dan melakukan kemungkaran di mana saja.Banyak pendatang di Kota Sodom yang seringkali menjadi korban perbuatan buruk mereka. Mereka yang berani melawan, tak segan-segan akan dibunuh. Jika orang yang menjadi pendatang merupakan pria tampan, maka ia akan menjadi rebutan penduduk pria, begitupun sebaliknya pada kaum perempuan.

Kaum Sodom bahkan melakukan perbuatan yang sangat kotor dan belum pernah dilakukan oleh penduduk di bumi sebelumnya, yaitu saling menyukai sesama jenis. Allah ﷻ  sangat membenci perbuatan ini dan melarang umatnya untuk menyukai sesama jenis. Nabi Luth as dengan sabar membimbing mereka agar menyadari perbuatannya, tetapi tak seorang pun ada yang mau mendengar. Bahkan kaum Sodom mengancam dan melakukan kejahatan kepada Nabi Luth hingga berniat untuk mengusir Nabi Luth dari kota tersebut.

Sebagaimana yang dikisahkan dalam Al-Qur’an, “Kaum Luth telah mendustakan para rasul. Ketika saudara mereka, Luth, berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa? Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul terpercaya (yang diutus) kepadamu. Maka, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Aku tidak meminta imbalan kepadamu atas (ajakan) itu. imbalanku tidak lain hanyalah dari tuhan semesta alam. Mengapa kamu mendatangi jenis laki-laki di antara manusia (berbuat homoseks)?

Sementara itu, kamu tinggalkan (perempuan) yang diciptakan Tuhan untuk menjadi istri-istrimu? Kamu (memang) kaum yang melampaui batas.” Mereka menjawab, “Wahai Luth, jika tidak berhenti (melarang kami), niscaya engkau benar-benar akan termasuk orang-orang yang diusir.” (QS Asy-Syu’ara: 160-167).

Baca Juga :

  1. Forum Relawan Sumatera Utara Laksanakan FGD
  2. KONI Pematang Siantar Periode 2025-2029 Riau Alexander Siahaan :Jangan Cengeng “Mari Fokus Berlatih Kita Bangun Prestasi.
  3. Cuaca Kota Medan Cukup Panas: Ini Penjelasan BBMKG Wilayah I

Nabi Luth AS kemudian berdoa kepada Allah ﷻ  agar kaumnya mendapat azab atas perbuatan buruk mereka. Akhirnya, Allah ﷻ  mengirimkan malaikat sebagai tamu yang menyamar dalam bentuk para pemuda tampan. Hal ini membuat kaum Sodom berbondong-bondong mendatangi rumah Nabi Luth.

Kaum sodom meminta Nabi Luth untuk menyerahkan para pemuda tampan tersebut kepada mereka. Kemudian para malaikat itu pun mengungkapkan siapa mereka sebenarnya dan mengabarkan bahwa Allah ﷻ  akan segera menurunkan azab di waktu subuh. Nabi Luth AS dan para pengikutnya diminta untuk meninggalkan Kota di malam hari.

Para malaikat itu pun mengabarkan bahwa Allah ﷻ akan segera menurunkan azab di waktu subuh. Nabi Luth AS dan para pengikutnya diminta untuk meninggalkan Kota di malam hari. Selama berjalan meninggalkan Kota, mereka tidak boleh menoleh ke belakang supaya tidak melihat siksaan yang akan terjadi.

Dalam Al-Qur’an surat Hud disebutkan, “Ketika para utusan Kami (malaikat) datang kepada Luth, dia merasa gundah dan dadanya terasa sempit karena (kedatangan) mereka. Luth berkata, “Ini hari yang sangat sulit.” (QS. Hud 11:77)

“Dan kaumnya bergegas datang menemuinya. Sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan keji. Luth berkata, “Wahai kaumku, inilah putri-putri (negeri)-ku. Mereka lebih suci bagimu (untuk dinikahi). Maka, bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)-ku di hadapan tamuku ini. Tidak adakah di antaramu orang yang berakal sehat?” (QS. Hud 11:78)

Mereka menjawab, “Sungguh, engkau pasti tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan (syahwat) terhadap putri-putrimu dan engkau tentu mengetahui apa yang (sebenarnya) kami inginkan.” Dia (Luth) berkata, “Sekiranya aku mempunyai kekuatan untuk menghalangi (perbuatan)-mu atau aku dapat berlindung kepada kerabat yang kuat (tentu aku lakukan).” (QS. Hud 11:79)

Mereka (para malaikat) berkata, “Wahai Lut, sesungguhnya kami adalah para utusan Tuhanmu. Mereka tidak akan dapat mengganggumu (karena mereka akan dibinasakan). Oleh karena itu, pergilah beserta keluargamu pada sebagian malam (dini hari) dan jangan ada seorang pun di antara kamu yang menoleh ke belakang, kecuali istrimu (janganlah kamu ajak pergi karena telah berkhianat). Sesungguhnya dia akan terkena (siksaan) yang menimpa mereka dan sesungguhnya saat (kehancuran) mereka terjadi pada waktu subuh. Bukankah subuh itu sudah dekat?” (QS Hud: 77-81).

Di kala subuh tiba, Allah ﷻ menurunkan azab yang sangat dasyat berupa longsor dan hujan batu di negeri Sodom. Bebatuan besar menimpa para Kaum Sodom secara berturut-turut hingga mereka binasa. Penyimpangan tersebut pada akhirnya meluluhlantakkan negeri dengan bencana yang sangat mengerikan.

Kini Sejarah berulang dengan kehadiran kaum LGBT di Indonesia dan dunia menjadi isu yang kompleks dan terus berkembang. Apakah mereka tidak takut dengan azab Allah yang menakutkan sebagaimana kaum Luth as.

  • Penulis : Tauhid Ichyar, Ka.Kantor Perwakilan LAZ Persis Sumatera Utara.
  • Anggota Ukhuwah Islamiyah MUI Sumatera Utara.

Persatuan News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *