Kenaikan Suhu Global

Allah ﷻ memberikan isyarat dengan kata “سُجِّرَتْ” yang memiliki arti dipanaskan dan kata “فُجِّرَتْ” diartikan dengan diluapkan. Ayat tersebut memberikan isyarat tanda-tanda peristiwa besar dibumi yang memiliki fenomena pemanasan global.

persatuannews.com.Kenaikan suhu global, atau pemanasan global, merupakan isu lingkungan yang mendapat perhatian besar. Dalam perspektif Islam, terdapat isyarat dalam Al-Quran yang dapat dikaitkan dengan fenomena ini, serta ajaran yang menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

Allah ﷻ berfirman :

ظَهَرَ الْفَسَا دُ فِى الْبَرِّ وَا لْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّا سِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ

Artinya : “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rum 30:41)

Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20.

Allah ﷻ berfirman :

سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ ۝١

Artinya : Apa yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (QS al-Hadid 57:1)

Kenaikan suhu global terjadi kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8.

Namun, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C atau 2.0 hingga 11.5 °F antara tahun 1990 dan 2100. (umsida.ac.id)

Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda.

Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

Beberapa hal yang diketahui gas-gas pemicu perubahan iklim, uap Air (H2O), uap air merupakan gas rumah kaca yang paling melimpah sebagai hasil dari efek rumah kaca. Karbon Dioksida (CO2), karbon dioksida dihasilkan secara alami dari proses pernapasan dan  peristiwa alam seperti letusan gunung berapi. Dampak dari aktivitas manusia, seperti penebangan pohon dan penggundulan hutan.

Metana (CH4), sumber alami metana melibatkan emisi geologis dan tumbuhan. Aktivitas manusia seperti peternakan, limbah di pembuangan sampah, dan penambangan.

Dinitrogen Oksida (N2O), dinitrogen oksida dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia termasuk Klorofluorokarbon (CFC), terdiri dari karbon, klorin, dan fluorin, adalah senyawa buatan yang ditemukan dalam produk seperti AC dan kulkas.(dlh.bulelengkab.go.id)

Baca Juga :

  1. 49 Delegasi Hima Persis Sumut Diberangkatkan ke Muktamar HIMA Persis di Riau
  2. Kaum Luth Yang Melampaui Batas
  3. PW Persis Sumut Tolak Konser HONNE Ditenggarai Promosikan LGBT

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan lain dari bumi, seperti mencairnya es di kutub, naiknya permukaan air laut yang menengglamkan pulau-pulau, mengancam wilayah pesisir, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi.

Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan karena tidak dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan cuaca ekstrim.

Pemanasan global dan peristiwa besar dunia, dua hal yang saling berkaitan, namun pemanasan global dapat menjadi salah satu pemicu mempercepat terjadinya perubahan yang signifikan dunia, bahkan berpotensi mengarah pada kondisi yang tidak ideal bagi kehidupan di bumi.

Al-Qur’an memberi isyarat keras atas bahaya perubahan iklim dan pemanasan global, sebagaimana disebutkan dalam Firman Allah ﷻ,

وَإِذَا الْبِحَارُ سُجِّرَتْ

Artinya : “Dan apabila lautan dipanaskan” (QS At-Takwir :6)

وَإِذَا الْبِحَارُ فُجِّرَتْ

Artinya : “Dan apabila lautan dijadikan meluap” (QS Al-Infithar :3)

Allah ﷻ memberikan isyarat dengan kata “سُجِّرَتْ” yang memiliki arti dipanaskan dan kata “فُجِّرَتْ” diartikan dengan diluapkan. Ayat tersebut memberikan isyarat tanda-tanda peristiwa besar dibumi yang memiliki fenomena pemanasan global.

Sungguh ayat-ayat tersebut memberikan peringatan keras kepada manusia untuk senantiasa memperhatikan alam semesta dan tidak merusak keseimbangan alam.

  • Penulis : Tauhid Ichyar, Ka.Kantor Perwakilan LAZ Persis Sumatera Utara.
  • Anggota Ukhuwah Islamiyah MUI Sumatera Utara.

Persatuan News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *