Mengatasi Perubahan Garis Pantai Melalui Penanaman Mangrove: Upaya Mitigasi Terhadap Abrasi Pantai Pandan Tapanuli Tengah.

Melalui Penanaman mangrove yang tepat, material sedimen akan terperangkap di antara akar mangrove, membentuk semacam tanggul yang dapat melindungi garis pantai dari abrasi.

Tapanuli Tengah-persatuannews.com. Perubahan garis pantai merupakan masalah serius yang dihadapi banyak wilayah pesisir di seluruh dunia. Salah satunya adalah abrasi. Abrasi adalah proses alami di mana garis pantai terkikis oleh ombak, arus, dan pasang surut, salah satu faktor alamiah adalah perubahan iklim dengan kenaikan muka air laut.

Aktivitas manusia atas nama pembangunan yang tidak terencana, akan memperburuk masalah di pesisir.
Selain itu abrasi juga berdampak buruk terhadap keberlanjutan sektor perikanan, pariwisata, dan sumber daya alam pesisir. Oleh karena itu, mitigasi serta upaya rehabilitasi menjadi sangat penting dalam menjaga garis pantai.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui Penanaman mangrove, yang memiliki peran penting dalam menjaga dan mempertahankan garis pantai, mencegah erosi. Mangrove atau lebih dikenal tumbuhan bakau merupakan ekosistem pesisir terdiri dari pohon-pohon khas yang mampu tumbuh di wilayah pasang surut.

Sistem akar yang kuat dan rimbun dari pohon mangrove mampu mengikat dan menahan sedimen pantai.
Melalui Penanaman mangrove yang tepat, material sedimen akan terperangkap di antara akar mangrove, membentuk semacam tanggul yang dapat melindungi garis pantai dari abrasi.
Dalam konteks mitigasi bencana, mangrove dapat mengurangi intensitas angin laut, hempasan ombak dan lainnya.

Baca Juga :

  1. Cuaca Kota Medan Cukup Panas: Ini Penjelasan BBMKG Wilayah I
  2. Gebyar Muharram 1447 H, Aksi Donasi Untuk Palestina, Warnai Pelantikan PD Persis Dairi
  3. Kenaikan Suhu Global

Pada sabtu – Ahad, 2-3 Agustus 2025 kami berkesempatan mengunjungi destinasi wisata yang menakjubkan, ciptaan Allah SWT, mengunjungi pulau Badalu , pulau Mursala, dan pulau Kalimatung serta menginap di pantai Pandan, Tapanuli Tengah.

Sewaktu penulis susur pantai terlihat pemandangan dimana banyak pohon-pohon yang tercerabut dari akarnya, bahkan ada pohon-pohon penyangga pantai yang tumbang. Hal ini kalau dibiarkan terlalu lama dikhawatirkan akan mengikis bibir pantai dan abrasi tidak terkendali.

Menyusuri pantai, abrasi merubah garis pantai

Sebelum situasi semakin parah, sebelum ciptaan Allah tergerus kerusakan, dalam hal diharapkan perhatian Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, SH dan perangkat OPD seperti Dinas Lingkungan Hidup diharapkan dapat melestarikan garis pantai salah satunya upaya menanam mangrove atau pohon keras seperti kelapa.

Tentu kita tidak berharap di masa akan datang semakin sempit daratan akibat abrasi pantai. Keseriusan dan kepedulian Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah kita tunggu aksi nyatanya.

Penulis: Abdul Aziz, ST
Pembina Yayasan Anugerah Hijau Indonesia-Ku (YAHI)