persatuannews. Bani Israil adalah sebutan untuk keturunan Nabi Ya’qub as, yang juga dikenal sebagai Israil. Mereka merupakan kaum yang dilalui oleh banyak Nabi. Allah ﷻ mengutus sejumlah Nabi untuk membimbing kaum Bani Israil.
Allah ﷻ berfirman :
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
لَقَدْ اَخَذْنَا مِيْثَا قَ بَنِيْۤ اِسْرَآءِيْلَ وَاَ رْسَلْنَاۤ اِلَيْهِمْ رُسُلًا ۗ كُلَّمَا جَآءَهُمْ رَسُوْلٌ بِۢمَا لَا تَهْوٰۤى اَنْفُسُهُمْ ۙ فَرِ يْقًا كَذَّبُوْا وَفَرِ يْقًا يَّقْتُلُوْنَ
Artinya : “Sesungguhnya Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israil, dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap rasul datang kepada mereka dengan membawa apa yang tidak sesuai dengan keinginan mereka, (maka) sebagian (dari rasul itu) mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh.” (QS. Al-Ma’idah 5: 70)
Selain Nabi Yaqub, Nabi Yusuf, dan Nabi Musa, nabi-nabi lainnya juga diutus kepada Bani Israil ialah Nabi Harun, Nabi Ilyas, Nabi Ilyasa, Nabi Yunus, Nabi Daud, Nabi Sulaiman, Nabi Zakaria, Nabi Yahya, hingga Nabi Isa. Ada sebanyak 12 Nabi sejak Nabi Yaqub yang diutus oleh Allah ﷻ kepada Bani Israil.
Sebagian ahli tafsir seperti Tafsir al-Baidhawi menyebutkan beberapa nama nabi yang dibunuh Bani Israil. Mereka membunuh Isaia (Yesaya), Zakariya , Yahya dan nabi-nabi yang lainnya yang mereka tahu itu tidak dibenarkan. Allah juga menyebutkan bahwa mereka telah berupaya untuk membunuh Nabi Isa as, namun tidak berhasil. Allah berfirman ﷻ :
وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ
Artinya : Dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. ( QS an-Nisa 4:157 )
Baca Juga :
- Forum Relawan Sumatera Utara Laksanakan FGD
- KONI Pematang Siantar Periode 2025-2029 Riau Alexander Siahaan :Jangan Cengeng “Mari Fokus Berlatih Kita Bangun Prestasi.
- Senator KH. Muhammad Nuh Hadir di Acara Puncak Tasyakur Milad 50 Tahun MUI Sumatera UtaraKG Wilayah I
Sesungguhnya dengan kesombongan mereka, mereka membuat tipu muslihat kepada Allah, memutar balikan lidahnya membaca kitab, padahal tidaklah mereka membuat tipu muslihat kecuali pada diri mereka sendiri, akan tetapi mereka tidak menyadari. Firman Allah ﷻ :
وَإِنَّ مِنْهُمْ لَفَرِيقًا يَلْوُونَ أَلْسِنَتَهُم بِالْكِتَابِ لِتَحْسَبُوهُ مِنَ الْكِتَابِ وَمَا هُوَ مِنَ الْكِتَابِ وَيَقُولُونَ هُوَ مِنْ عِندِ اللهِ وَمَا هُوَ مِنْ عِندِ اللهِ وَيَقُولُونَ عَلَى اللهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Artinya : “Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al-Kitab, supaya kamu menyangka apa yang dibacanya itu sebagian dari Al-Kitab, padahal ia bukan dari Al-Kitab dan mereka mengatakan: “Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah”, padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah, sedang mereka mengetahui“. (QS ali Imran 3:78)
Mereka telah beberapa kali berkhianat kepada nabi Musa Alaihissallam, kemudian berkhianat dan mengingkari janji kepada para nabi sesudahnya. Begitu pula kepada nabi Isa Alaihissallam.
Mereka juga berkhianat kepada Allah ﷻ dan Rasulullah ﷺ di Madinah, ketika mereka melanggar perjanjian dan bergabung dengan orang-orang musyrik, dan mereka berambisi untuk membunuh Rasulullah ﷺ, sehingga beliau mengusir mereka dari Madinah.
Allah ﷻ berfirman:
يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تَلْبِسُونَ الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya : “Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan antara yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui”.(QS ali Imran 3: 71)
Mereka mempunyai rasa dengki kepada manusia dalam segala hal, bahkan dalam hal petunjuk dan wahyu yang datang dari Allah. Allah ﷻ berfirman :
وَدَّ كَثِيرُُ مِّنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُم مِّن بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِّنْ عِندِ أَنفُسِهِم مِّن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ
Artinya : “Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran“. (QS al-Baqarah 2: 109)
أَمْ يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَى مَآءَاتَاهُمُ اللهُ مِن فَضْلِهِ
Artinya : “Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya?“. (QS an-Nisa 4: 54)
Dan apabila ada hukum agama yang tidak sesuai dengan nafsu mereka, mereka mencari-cari alasan untk melanggar ketentuan Allah. Rasulullah ﷺ bersabda:
قَاتَلَ اللهُ الْيَهُوْدَ حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِمُ الشُّحُوْمَ فَبَاعُوْهَا وَأَكَلُوا أَثْمَانَهَا
Artinya : “Semoga Allah membinasakan orang-orang Yahudi, Allah telah mengharamkan gajih/lemak atas mereka, lalu mereka menjual gajih/lemak tersebut dan memakan hasil penjualannya“.(HR. Bukhari dan Muslim)
Bani Israil menyangka bahwa merekalah bangsa yang dipilih oleh Allah, dan bahwa mereka adalah para wali Allah dan kekasih-kekasih-Nya, dan hanya merekalah penduduk sorga dan yang paling berhak untuk mendapat ridha dan rahmat-Nya.
Orang-orang Yahudi memberikan julukan kepada kaum Muslimin, orang-orang Nashrani dan umat lainnya dengan Umamiyyin atau Umiyyin yakni orang-orang yang buta huruf.
Karenanya mereka menghalalkan harta, darah dan kehormatan bangsa-bangsa lain itu. Bahkan mereka memandang bangsa-bangsa lain itu seperti binatang ternak yang tunduk kepada orang-orang Yahudi.
Allah ﷻ menyebutkan perkataan mereka dalam firman-Nya:
لَيْسَ عَلَيْنَا فِي اْلأُمِّيِّينَ سَبِيلُُ
Artinya : “Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi“. (QS ali Imran 3 : 75)
Sungguh inilah sebagian dari sifat dan tabi’at Bani Israil, masih banyak lagi hal-hal lain dari karakter mereka, kejam sadis dan tega, tentulah kita harus berhati-hati dengan mereka.
- Penulis : Tauhid Ichyar, Ka.Kantor Perwakilan LAZ Persis Sumatera Utara.
- Anggota Ukhuwah Islamiyah MUI Sumatera Utara.