Telinga Manusia

Betapa rumit serta peliknya telinga dengan berbagai fungsinya, hal ini menambah keyakinan yang mendalam bahwa hanya Allah SWT, dzat yang pemberi nikmat kepada manusia untuk mensyukurinya.

Uncategorized11 Dilihat

Medan-persatuannews.com. Sesungguhnya ketika manusia dilahirkan kedunia masih dalam ketidakberdayaan dan tidak mengetahui apapun. Namun Allah SWT membekali bayi tersebut dengan berbagai macam potensi yang edukatif seperti pendengaran, penglihatan dan hati sebagai petunjuk dalam menjalani kehidupan.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَا للّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْــئًا ۙ وَّ جَعَلَ لَـكُمُ السَّمْعَ وَا لْاَ بْصٰرَ وَا لْاَ فْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Artinya : “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl 16: 78)

Setiap vertebrata memiliki satu pasang telinga, satu sama lainnya terletak simetris pada bagian yang berlawanan di kepala, untuk menjaga keseimbangan dan lokalisasi suara

Telinga atau kuping merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi, mengenal suara. Ia merupakan organ yang cukup berpengaruh dan penting untuk manusia yang berfungsi sebagai organ pendengaran yang berguna untuk proses komunikasi dan organ keseimbangan bersama dengan mata, persendian, otot dan kulit.

Telinga terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian luar, tengah, dan dalam. Ketiga bagian ini bersinergi secara berkesinambungan.

Baca juga :

  1. Tinjau Kantor Sekretariat Prof Bahdin Tegaskan Komitmen Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Segala Bencana
  2. Menelisik Kerusakan Lingkungan Akibat Tambang Timah.
  3. PW. Persatuan Islam (PERSIS) Sumut Kecam Aksi Penganiayaan Seorang Pemuda Hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga

Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar meliputi daun telinga atau pinna, Liang telinga atau meatus auditorius eksternus, dan gendang telinga atau membran timpani.

Allah Ta’ala berfirman,

وَلَا تَقْفُ مَا لَـيْسَ لَـكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗ اِنَّ السَّمْعَ وَا لْبَصَرَ وَا لْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰٓئِكَ كَا نَ عَنْهُ مَسْئُوْلًا

Artinya :”Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (QS. Al-Isra’ 17: 36)

Pada bagian daun telinga berfungsi untuk membantu mengarahkan suara ke dalam liang telinga dan akhirnya menuju gendang telinga. Rancangan yang begitu kompleks pada telinga luar berfungsi untuk menangkap suara dan bagian terpenting adalah liang telinga. Saluran ini merupakan hasil susunan tulang rawan yang dilapisi kulit tipis.

Walaupun telinga yang mendeteksi suara, fungsi pengenalan dan interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf pusat. Rangsangan suara disampaikan ke otak melalui saraf yang menyambungkan telinga dan otak (nervus vestibulokoklearis).

Manusia dengan kondisi telinga normal pada umumnya mampu mendeteksi suara dengan frekuensi antara 20 hingga 20.000 Hertz.

Telinga tengah terdiri dari gendang telinga, tiga tulang pendengaran (maleus, incus dan stapes), rongga telinga tengah, dan saluran tuba eustachius (saluran yang menghubungkan telinga tengah dan rongga dibelakang hidung).

Ia berfungsi untuk menghantarkan sambil menguatkan atau melemahkan energi bunyi yang ditangkap oleh gendang telinga menuju ke telinga bagian dalam, dan untuk menyesuaikan tekanan udara antara telinga tengah dengan tekanan udara luar (fungsi tuba eustachius).

Allah Ta’ala berfirman,

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا

Artinya : “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya” (QS. An Nahl 18: 18).

Telinga dalam terdiri dari rumah siput (koklea) yang berfungsi merubah energi/gelombang suara menjadi impuls listrik dan meneruskannya melalui saraf pendengaran ke otak sehingga otak dapat memproses informasi yang terkandung di dalam bunyi tersebut.

Selain itu di telinga dalam juga terdapat organ kanalis semi sirkularis yang berfungsi sebagai organ keseimbangan. Bagian-bagian telinga ini saling terkait dan bekerja sama secara sistematis untuk memastikan proses mendengar berlangsung dengan baik dan sempurna.

Allah SWT berfirman :

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ.

Artinya : Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai *telinga* tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS Al-A’raf 7 : 179)

Allah menyebutkan ciri-ciri mereka yang akan mendiami neraka Jahanam dan sifat-sifat mereka pada ayat diatas. Dan sudah sangat banyak terlihat pada diri manusia. Mereka enggan menggunakan telinganya untuk mendengar ayat-ayat Allah. Mereka hanya mau mendengar bisikan-bisikan syetan untuk bermaksiat kepada Allah SWT.

Menjadi i’tibar bagi hamba-hamba yang berakal sehat. Betapa rumit serta peliknya telinga dengan berbagai fungsinya, hal ini menambah keyakinan yang mendalam bahwa hanya Allah SWT, dzat yang pemberi nikmat kepada manusia untuk mensyukurinya.

  • Penulis : Tauhid Ichyar.
  • Pengurus PW Persis Sumatera Utara.

Persatuan News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *