Medan-persatuannews.com. Sesungguhnya Rasa takut kepada Allah (Khauf) adalah kesadaran spritual yang mendalam akan kebesaran Allah SWT yang Maha Ghaib mendorong seorang hamba untuk menjauhi perbuatan maksiat, kesadaran akan tanggungjawab sebagai seorang hamba yang pasti akan diminta pertanggungjawaban. Ia tidak sekedar takut biasa, melainkan takut yang dapat mendekat dirinya kepada-Nya, karena ia menyadari bahwa ia hanyalah hamba yang lemah yang membutuh Allah SWT.
Firman Allâh SWT :
وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ ﴿٤٦﴾ فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿٤٧﴾ ذَوَاتَا أَفْنَانٍ
Artinya : Orang yang takut pada Allâh akan mendapatkan dua surga. Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Kedua syurga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan. (QS Ar-Rahmân 55:46-48)
Sesungguhnya khauf (rasa takut) kepada Allâh Subhanahu Wa Ta’ala akan memandu hati kepada semua kebaikan dan menghalanginya dari segala keburukan, meniupkan semangat untuk melakukan amalan besar.
Dari Ma’qil bin Yasar al Muzani, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,
ما من عبد يسترعيه الله رعية يموت يوم يموت وهو غاش لرعيته إلا حرم الله عليه الجنة
Artinya : “Tidaklah seorang hamba yang Allah berikan kepemimpinan atas orang lain, lalu ia mati dalam keadaan berbuat curang terhadap orang-orang yang dipimpinnya, melainkan Allah akan mengharamkan atasnya surga.” (HR Muslim)
Jabatan dan kedudukan sering disalahgunakan saat berkuasa karena tidak ada lagi rasa takut kepada Allah. Takut seakan telah tercerabut dari diri, yang muncul adalah bagaimana dapat mempertahankan kedudukan dengan berbagai cara.
Baca juga :
- PERSIS PEDULI Gerakkan Bantuan dan Penggalangan Dana Bencana Sumatera dan AcehLAZ
- Persis Sumut Berbagi Sembago di beberapa Desa Terdampak Banjir
- 1.902 KK terdampak banjir di Tapanuli Tengah
Sungguh apakah kita tidak menyadari telah melakukan hal-hal yang dilarang-Nya. Berbuat curang, menipu, menfitnah dan menganiaya. Atau bersengaja melakukannya agar orang lain menderita karena perbuatan buruk kita. Jamak diantara kita justru lebih takut kepada manusia daripada kepada Allah SWT.
Sesungguhnya hanya takut kepada Allah SWT sebagai jalan untuk menumbuhkan keikhlasan serta kejujuran seorang hamba. Sepenuhnya mendedikasikan diri kepada Allah semata dengan kecintaan yang mendalam dengan memahami kebesaran-Nya. Tiada kekuatan lain selain kekuatan Allah SWT.
Dialah Allah SWT pemilik dan pencipta alam semesta dari ketiadaan menjadi ada, menciptakan, menghidupkan memelihara serta mematikan makhluk hidup dengan penuh kasih sayang-Nya.
Seorang hamba yang takut kepada Allah menyadari bahwa teman sejatinya di dunia dan di akhirat hanyalah Allah SWT. Karena itulah, keridhan-Nya membuatnya takut berbuat curang, takut menyebar finah, takut setiap sesuatu yang menyalahi perintah Allah dan Rasul-Nya. Allâh Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan manusia agar takut kepada-Nya dan melarang takut kepada selain-Nya.
Allâh Azza wa Jalla berfirman :
إِنَّمَا ذَٰلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Artinya : Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman. (QS Ali Imrân 3:175)
Takut dengan rasa penuh khawatir apabila ada perbuatan buruk maka Allâh Subhanahu wa Ta’ala tidak menerima amalan shalih. Dengan rasa takut ini, jiwa akan terhalau dari hal-hal yang diharamkan dan bergegas melakukan kebaikan.
Firman Allah SWT:
فَلَا تَخْشَوُا النَّاسَ وَاخْشَوْنِ وَلَا تَشْتَرُوا بِآيَاتِي ثَمَنًا قَلِيلًا
Artinya : Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. (QS Al-Mâidah 5: 44)
Allâh SWT mengabarkan bahwa orang yang takut kepada-Nya, akan diselamatkan dari hal-hal yang tidak dia sukai, diberi kecukupan dan diberi akhir yang bagus. Orang yang memiliki rasa takut seperti yang disebutkan di atas, dijanjikan oleh Allâh Azza wa Jalla ganjaran yang besar dalam banyak ayat.
Allâh SWT berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَٰئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman, yang berhijrah dan berjihad di jalan Allâh, mereka itulah orang-orang yang mengharapkan rahmat Allâh, dan Allâh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS al-Baqarah 2:218)
Semoga kita tergolong hamba-hamba yang senantiasa takut kepada-Nya, patuh akan segala perintahnya dan takut melanggar segala larangannya.
- Penulis : Tauhid Ichyar
- Ka.Kantor LAZ Persis Sumatera Utara





