Medan-persatuannews.com. Sahabat dunia dan akhirat adalah teman sejati yang persahabatannya dibangun tidak hanya di dunia, tetapi juga berlanjut hingga akhirat. Tentunya saling menolong dan mengajak menuju Surga, yang didasari karena Allah, bukan karena kepentingan duniawi.
Sesungguhnya manusia selalu memilih teman yang memiliki kesamaan dengannya apakah itu hobi, kecenderungan, pandangan, akidah ataupun pemikiran. Karena itu, Islam memberi batasan-batasan yang jelas dalam membangun dan mempertahankan sebuah persahabatan
Allah ﷻ berfirman :
وَٱصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِٱلْغَدَوٰةِ وَٱلْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُۥ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُۥ عَن ذِكْرِنَا وَٱتَّبَعَ هَوَىٰهُ وَكَانَ أَمْرُهُۥ فُرُطًا
Artinya: Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas. (QS Al-Kahfi 18:28).
Dalam persahabatan bila tak sejalan karena adanya ketidak sesuaian cepat saling memaafkan, itu bagian ritme yang membuat arti persahabatan menjadi semakin indah karena itu menandakan persahabatan sejati terus tumbuh.
Seorang bijak pernah mengatakan bahwa setiap orang mungkin memiliki puluhan bahkan ratusan teman, namun jumlah sahabat sejati yang dimilikinya tak pernah melebihi jumlah jari di kedua tangannya. Benarkah demikian?. Boleh dihitung seberapa jumlah sahabat kita saat ini.
Sahabat memiliki pengaruh yang besar sekali dalam hidup kita. Dalam surga kelak, seseorang akan mengingat sahabatnya ketika di dunia.
Firman Allah ﷻ :
قَالَ قَائِلٌ مِّنْهُمْ إِنِّي كَانَ لِي قَرِينٌ
“…Berkatalah salah seorang di antara mereka; “Sesungguhnya aku dahulu (di dunia) mempunyai seorang teman” (QS ash-Shaffat 37: 51).
Sesungguhnya dalam menjaga persahabatan kita dianjurkan saling memberi hadiah agar tumbuh saling menghargai dengan rasa cinta.
Rasulullah ﷺ bersabda,
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.
Artinya : “Saling berjabat tanganlah kalian, niscaya akan hilang kedengkian. Saling memberi hadiah lah kalian, niscaya kalian saling mencintai dan hilang (dari kalian) kebencian.” (HR. Imam Malik).
Makna sahabat memang memiliki arti yang begitu penting dalam hidup ini. Beberapa orang bahkan berpendapat jika persahabatan merupakan salah satu faktor kunci sukses seseorang dalam hidupnya.
Sahabat yang baik senantiasa mendo’akan kebaikan bagi saudaranya dan tanpa diketahui sahabatnya do’a-do’a yang dipanjatkannya kepada Allah ﷻ.
Rasulullah ﷺ bersabda :
دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ
Artinya : “Sesungguhnya doa seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah doa yang mustajab (terkabulkan). Di sisi orang yang akan mendoakan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas mengaminkan doanya. Tatkala dia mendoakan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: Aamiin. Engkau akan mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi.” (HR. Muslim, no. 2733)
Dalam ketulusan suatu persahabatan, biasa prilaku akhlak meniru sahabatnya yang demikian karena sahabat sejati pasti selalu menginginkan yang terbaik untuk temannya.
Rasulullah ﷺ bersabda :
الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
Artinya : Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman (HR Abu Dâwud no. 4833 dan at-Tirmidzi no. 2378)
Makna hadits di atas adalah seseorang akan berbicara dan berperilaku seperti kebiasaan kawannya. Karena itu Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam mengingatkan agar kita cermat dalam memilih teman.
Kita harus kenali kualitas beragama dan akhlak kawan kita. Bila ia seorang yang shalih, ia boleh kita temani. Sebaliknya, bila ia seorang yang buruk akhlaknya dan suka melanggar ajaran agama, kita harus menjauhinya.
Sahabat sejati yang paling baik adalah apabila kamu melihat wajahnya, kita teringat akan Allah, mendengar kata-katanya menambahkan ilmu agama, melihat gerak-gerinya teringat akan kematian.
Dalam persahabatan tak mesti selalu sejalan, terkadang ada benturan karena adanya ketidak sesuaian namun itu bagian ritme yang membuat arti persahabatan menjadi semakin indah karena itu menandakan persahabatan sejati terus tumbuh.
Dalam Islam, faktor memilih kawan sangat penting, karena persahabatan meminta pertanggungjawaban. Hubungan persahabatan adalah hubungan yang sangat mulia, kerana kawan atau sahabat berperanan dalam membentuk personaliti individu.
Bersihkan hati bila ada sesuatu yang mengotori kecintaan kepada sahabat dari berbagai kepentingan dunia. Semoga Allah ﷻ menganugrahkan kita sahabat hingga Surga-Nya.
- Penulis : Tauhid Ichyar
- Ka.Kantor LAZ Persis Sumatera Utara
