persatuannews.com. Sesungguhnya setiap kita tentu pernah merasakan saat-saat terindah dalam hidup ini. Dan masing-masing individu memberikan penilaian berbeda bagaimana saat-saat terindah itu datang.
Seorang ibu merasakan keindahan dalam hidupnya saat ia memeluk, mendekap dan menyusui buah hatinya. Seorang ayah merasakan keindahan dalam hidupnya saat melihat putri kecilnya mulai berjalan dan ketika dewasa ia yang menikahkannya.
Seorang pebisnis menganggap saat terindah adalah ketika dia berhasil meraup keuntungan besar dan berlipat ganda. Orang yang berambisi besar untuk mendapatkan kedudukan dan jabatan merasa saat yang terindah adalah ketika dia berhasil meraih jabatan yang diidamkannya.
Itulah sekilas gambaran diri manusia dalam merasakan saat-saat terindah dalam hidupnya. Dimanakah di antara semua itu yang merupakan kebahagiaan dan keindahan sejati ? Sehingga orang yang meraihnya merasakan ia telah benar-benar merasakan saat terindah dalam hidupnya.
Baca Juga :
- Anggota DPD RI Muhammad Nuh Tolak Isu Pelegalan Judi dalam Dialog dengan Masyarakat Pakpak Bharat
- Gemuruh Thunderstorm Membelah Angkasa
- Muhammad Nuh Monitoring Dampak Efisiensi Anggaran Pusat di Kabupaten Dairi
Katakanlah, “Dengan kurnia Allâh dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allâh dan rahmat-Nya itu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS Yûnus 10:58)
Apabila seorang insan kesulitan menemui masa-masa indah, jalan apa yang harus ditempuh menuju bahagia. Maka bagi seorang mukmin itu tidak akan terjadi. Baginya jalan kebahagiaan terbentang luas di hadapannya.
“Yang namanya kaya (ghina’), bukanlah dengan banyaknya harta (atau banyaknya kemewahan dunia). Namun yang namanya ghina’ adalah hati yang selalu merasa cukup” (HR. Bukhari dan Muslim).
Terdapat berbagai jalan-jalan indah dari Allah SWT sebagai kabar gembira bagi orang-orang yang beriman. Bagaimanakah yang dirasakan bagi orang-orang yang bahagia dan orang-orang yang celaka maka Allah sudah menyediakannya. Namun apabila ada yang bertanya bagaimanakah saat-saat indah yang membahagiakan hati itu.
“Ketahuilah, sesungguhnya wali-wali (kekasih) Allâh itu, tidak ada kekhawatiran bagi mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allâh. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.” (QS Yunus 10: 62-64].
Sungguh yang menjadikan saat-saat terindah dalam hidup ini ketika seorang hamba beribadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan-Nya.
- Penulis : Tauhid Ichyar, Ka.Kantor Perwakilan LAZ Persis Sumatera Utara.
- Anggota Ukhuwah Islamiyah MUI Sumatera Utara.