persatuannews.com. Apa itu positive thinking ?, kita pasti menafsirkannya berfikir positip, berfikir optimis, bersangka baik, khusnuluzon. Ya itu benar. Tepatnya positive thinking adalah bersangka baik kepada orang lain. Yakni membangun cara pikir dalam menduga dan menganalisa pribadi seseorang secara positip dengan harapan terbangun dugaan baik tentang suatu keadaan dari diri seseorang.
Kita tidak akan berprasangka buruk tentang orang lain dan tidak menggunjingkan hal-hal yang buruk tentang pribadi orang tersebut. Berfikir positip, bagaimana cara fikir dengan sangka baik diproses dalam akal secara positif yang menghasilkan energi positif. Makna energi positif disini adalah suatu energi yang akan menghasilkan pemikiran-pemikiran dan sikap-sikap yang baik, optimis yang dapat membangun semangat, melakukan hal-hal yang benar dan membuat bahagia setiap pribadi.
Berpikir positif merupakan sikap mental yang melibatkan proses dalam memasukan ide, kata-kata, dan gambaran-gambaran yang konstruktif bagi perkembangan pikiran kita. Sikap cerminan kepribadian seseorang, dan pikiran memberi peran yang besar terhadap sikap seseorang. Itulah mengapa berpikir positif membuat perbedaan besar dalam hidup kita. Sikap yang baik dimulai dengan berpikir positif. Berpikir positif memiliki peran penting dalam pembentukkan diri setiap individu. Kekuatan berpikir positif merupakan unsur terpenting dalam menciptakan optimisme kehidupan.
Baca juga :
- Diskusi Publik Tentang Bagaimana Menyikapi Kemungkinan Perbedaan Iedul Fitri 1446 H. Muhammad Nuh: Perbedaan Agar Menjadi Rahmat.
- Forsa-UMA, Bank Sumut, Komunitas Lingkungan Hidup, UMA : Getaren di Pondok Pesantren Amrullah Akbar.
- Kolaborasi LAZ Persis Sumut dan RM Seafood Mak Judes Santunan Anak Yatim
Berfikir positip tidak menduga-duga yang jahat tentang orang lain, juga tak akan berprasangka buruk bahkan terhadap diri sendiri. Kita akan selalu merasa sehat, selalu yakin akan meraih sukses, yakin akan disenangi banyak orang. Artinya, kita benar-benar akan selalu menyenangkan dalam membangun persahabatan, yakin kesuksesan akan diraih sebagai sebuah keniscayaan, dan yakin banyak orang akan membangun persahabatan karena menyukai pribadi kita. Dapat kita bayangkan, bagaimana besar dampaknya bila kita setiap saat terlatih menggunakan pola pikir positip.
Seorang psikolog Marcus Aurelius mengatakan” Hidup kita ditentukan oleh pikiran”. Sel-sel di dalam tubuh akan menerjemahkan apa yang ada dalam pikiran bawah sadar kita ke dalam sebuah gerakan atau suatu mekanisme. Misalnya ketika pikiran bawah sadar sedang bersedih, maka sel-sel tubuh membentuk suatu mekanisme otomatis sehingga munculah reaksi fisik tubuh, misalnya menangis. Sel-sel tubuh tidak bisa membedakan apakah kita betul-betul bersedih atau tidak. Kita menangis hanya karena menonton sebuah berita penganiayaan terhadap seorang bocah cilik, padahal itu sebuah berita yang bukan menimpa diri kita.
Mekanisme otomatis di dalam tubuh bisa terlihat saat mengalami gerakan refleks. Saat tangan mengenai benda panas, maka secara otomatis tangan menjauh dari benda panas tersebut. Hal ini terjadi karena pikiran sadar mengatakan bahaya jika menyentuh benda panas sehingga harus menjauhinya. Pikiran bawah sadar menerima perintah tersebut, dan seluruh sel di dalam tubuh selalu melakukan apa yang diperintahkannya.
Sistematis kejiwaan akan terus bekerja untuk berbagai hal lainnya sebagaimana telah diprogramkan dalam pikiran bawah sadar melalui pikiran sadar. Sel-sel di dalam tubuh membentuk suatu mekanisme berdasarkan panduan atau perintah dari pikiran bawah sadar. Pikiran harus terbiasa untuk selalu positif, dan kita akan lebih mudah mencapai cita-cita. Pikiran positif serta kepercayaan diri akan menarik orang lain untuk bersahabat, membangun saling percaya. Para sahabat tidak akan membiarkan kita berjalan sendiri menghadapi berbagai permasalahan hidup. Dengan senang hati akan menemani dan membantu kita melewati semua kesulitan. Dan yang lebih penting, hidup akan menjadi lebih menyenangkan.
Dengan fikiran, seseorang bisa menjadikan dunianya berbunga-bunga atau berduri-duri, filsof Socrates. Apa yang kita alami hari ini adalah dampak dari pikiran kita kemarin. Apa yang akan kita alami esok hari adalah dampak dari pikiran kita hari ini. Pikiran yang sedang kita bayangkan saat ini sedang menciptakan kehidupan masa depan kita. Kita berpikir bisa atau tidak bisa, dua-duanya akan benar. Bila kita berpikir bisa, maka kita bisa. Tetapi bila kita berpikir tidak bisa, maka kita pasti tidak bisa.
Berpikir positif bukanlah suatu yang bekerja secara parsial dalam diri manusia karena berpikir positif hanya tercetus dari budi pekerti yang luhur. Melatih diri untuk berperilaku luhur adalah pekerjaan pertama yang harus dilakukan sebagai wadah dari berpikir positif.
Seseorang yang berbudi luhur adalah seseorang yang selalu berpikir positif, artinya, ia adalah seseorang yang senantiasa mempertimbangkan dan memandang setiap hal dari sisi positif, dari sisi baiknya, dari sisi manfaatnya yang lebih banyak dibanding sisi negatifnya. Semoga kita bagian dari orang yang selalu berfikir positip, berkhusnuluzon.
- Penulis : Tauhid Ichyar
- Pemerhati Sosial Masyarakat
