persatuannews.com. Sungguh merokok, merupakan kebisaan yang tak dapat ditinggalkan bagi seseorang yang kecanduan rokok. Kebiasaan merokok, merupakan kebiasaan buruk yang hanya mengundang beberpa penyakit datang. Saat ini mulai banyak orang-orang tua meninggalkan kebiasaan merokok, namun generasi muda tumbuh mengikuti kebiasaan orangtuanya yang perokok.
Merokok, memang sesuatu kenikmatan tersendiri bagi pencandunya, namun tahukah kita siapa orang yang pertama mengenalkan rokok. Manusia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika. Mereka merokok untuk keperluan ritual memuja dewa atau roh.
Pada abad 16, ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut melihat teradisi merokok bangsa Indian, mereka mencoba-coba mengisap rokok sehingga kecanduan.
Selanjutnya kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Namun berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual. Di Eropa orang merokok hanya untuk gaya dan kesenangan semata.
Seiring dengan perkembangan tanaman tembakau diperkenalkan didaratan Eropa. Setelah Cristopher Colombus, ia menjadi orang Eropa pertama yang menemukan tumbuhan tembakau. Lalu bangsa Eropa membawa tanaman itu ke berbagai tempat dengan menggunakan kapal laut.
Baca juga :
- Optimis Dalam Menghadapi Tantangan Hidup
- Membangun Etos Kerja
- Kolaborasi LAZ Persis Sumut dan RM Seafood Mak Judes Santunan Anak Yatim
Pada abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turkiye dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Muslim. Penggunaan tembakau sendiri dilakukan dengan cara dikunyah, dihisap dalam bentuk tembakau sedotan, atau dihisap dengan pipa atau dalam bentuk cerutu.
Pada abad ke-19, rokok mulai populer di seluruh dunia. Rokok diproduksi secara massal dan dijual secara komersial. Terutama, rokok mulai digunakan oleh tentara di Eropa selama Perang Dunia II. Pada saat itu, rokok masih dianggap sebagai produk yang aman untuk dinikmati. Rokok digunakan untuk menghilangkan stres, dan memberikan kenikmatan bagi perokok aktif.
Walaupun merokok terbukti menjadi salah satu penyebab utama berbagai masalah kesehatan, namun angka perokok aktif di Indonesia terbilang cukup tinggi, hingga 2021, angka perokok aktif mencapai 69,1 juta orang. Angka ini menunjukan terlalu banyak yang yang lalai dalam menjaga kesehatan.
Padahal nikotin dalam asap rokok yang dihisap seseorang akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan peningkatan tekanan darah, hingga pengerasan arteri dan pembentukan pembekuan darah, yang pada gilirannya akan menjadi penyakit jantung dan pembuluh darah, stroke.
Perokok mengerti betul bahwa merokok dapat menyebabkan berbagai masalah pernapasan, seperti bronkitis kronis, emfisema, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), namun untuk menghentikannya sungguh butuh perjuangan dan tekad kuat. Paparan secara terus-menerus terhadap asap rokok akan merusak jaringan paru-paru dan mengganggu kemampuan paru-paru untuk berfungsi dengan baik.
Merokok juga akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan lainnya, termasuk gangguan pada sistem pencernaan, gangguan pada sistem kekebalan tubuh, dan kerusakan pada gigi dan gusi. Bahkan pada sebagian orang dapat menyebabkan kelainan janin pada anak yang dikandung dan impotensi.
Manfaat merokok yang diklaim oleh para perokok adalah bisa meningkatkan energi dan fokus. Namun, hal tersebut tidak sebanding dengan risiko gangguan kesehatan yang didapatkan. Dibandingkan manfaatnya, bahaya merokok jauh lebih besar karena bisa menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari gangguan paru-paru, penyakit jantung, hingga kanker.
Bahkan kini generasi perokok selain rokok konvensional bertambah kerokok elektrik yang resikonya lebih buruk dari rokoko konvensional. Pada beberapa tempat mulai dilarang penggunaannya. Kedua aktivitas tersebut, merokok konvensional dan merokok elektrik tetap saja merupakan aktivitas yang tidak baik secara norma sosial dan tidak sehat, terutama bagi orang-orang yang mengidap penyakit tertentu.
Begitupun bagi yang perokok aktif silahkan terus beraktifitas selagi rokok masih dapat dinikmati, asal ingat saja, ketika tarikan asap sebatang rokok pertama kedalam tubuh ucapkanlah do’a agar asap yang masuk ketubuh menjadi berkah sebagaimana makan dan minum berdo’a sebelum memasukan sesuatu kedalam mulut.
Penulis : Tauhid Ichyar
Pemerhati Sosial Masyarakat