Kecerdasan Spiritual : Sikap Cerdas Memikul Beban Hidup.

Kecerdasan spiritual adalah kemampuan seseorang untuk memahami makna dan tujuan hidup, serta mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari.

persatuannews.com. Dalam struktur bangunan, beban hidup adalah beban yang ditimbulkan dari pengguna atau penghuni bangunan struktur yang tidak termasuk beban mati. Beban hidup meliputi beban penghuni, beban furnitur, beban kendaraan, beban lingkungan, dan lainnya. Namun, bagaimana dengan beban dalam hidup, itulah tanggungjawab. Terkadang ketika beban hidup semakin besar, diri kita merasa berat mengangkatnya, seakan diri ini orang yang paling menderita memikul seisi dunia diatas pundak.

Tentu semakin dewasa, beban hidup semakin bertambah. Tanggungjawab semakin banyak. Berbagai urusan dan prioritas hidup menyita waktu dan perhatian. Beban hidup yang makin berat kadangkala membuat diri merasa kehilangan semangat. Bila hal ini terjadi, maka kita perlu merefresh diri agar tak tak berpatah hati.

Stephen R Covey seorang penulis asal Amerika Serikat, saat kuliah tentang Manajemen Stress, mengangkat segelas air dan bertanya kepada mahasiswanya, “Seberapa berat menurut kalian, kira-kira segelas air ini ?”,kata Covey kepada mahasiswanya.

Mahasiswanya menjawab, “relatif pak, bisa 200 gram, 500 gram, atau bahkan lebih dari 10 kg, tergantung dimana kita mengukurnya. “ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya,” kata Covey.“Jika saya memegangnya selama 1 menit tdk ada masalah,” ujarnya lagi.

“Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat. Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi, beban itu akan meningkat beratnya”.

Lanjut Covey, “apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi, kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi.”

Baca juga :

  1. Laz Persis Sumut Berbagi Berkah Ramadhan 1446 H.
  2. Sebatang Rokok
  3. Menjaga Kelestarian Air Tanah

Sesungguhnya sikap cerdas memikul beban hidup, perlunya setiap diri mengasah kecerdasan spritualnya. Kecerdasan spiritual dapat membantu individu menemukan makna hidup, menghadapi tantangan dan beban hidup dengan bijaksana, dan menjalani kehidupan lebih bermakna. Kecerdasan spiritual adalah kemampuan seseorang untuk memahami makna dan tujuan hidup, serta mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Danah Zohar dan Ian Marshall dalam kecerdasan spritual. Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai, menempatkan perilaku dan hidup dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, serta menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain.

Mengembangkan kecerdasan spiritual memiliki berbagai manfaat yang signifikan dalam kehidupan seseorang. Memahami tujuan hidup dan makna eksistensi membantu mencapai keseimbangan emosional yang lebih baik, mengurangi stres, dan meningkatkan kebahagiaan.

Kecerdasan spiritual juga berperan dalam membentuk nilai-nilai dan etika dalam kehidupan, seperti keadilan, kebenaran, kasih sayang, dan integritas. Dengan memiliki kecerdasan spiritual yang baik, seseorang juga lebih mampu membangun hubungan sosial yang harmonis. Kecerdasan ini juga meningkatkan kreativitas seseorang dengan mendorong cara berpikir holistik dan melihat keterkaitan antara berbagai aspek kehidupan, sehingga lebih mudah dalam menyelesaikan beban hidup dengan pendekatan yang inovatif dan bijaksana.

Setiap masalah ada jalan keluarnya. Kita mungkin tak melihatnya, namun Allah SWT, Maha Mengetahui masalah hidup hamba-Nya dan memberikan jalan keluarnya. Maka yakin dan percayalah pada-Nya dalam menghadapi beban hidup yang semakin kompleks.

Penulis : Tauhid Ichyar
Pemerhati Sosial Masyarakat