Selamatkan Laut dari Sampah Plastik Untuk Kehidupan

Medan-persatuannews.com. Hewan-hewan laut yang mati karena tersangkut atau menelan sampah plastik bukanlah kabar baru. Banyaknya peristiwa serupa menunjukkan bahwa bencana akibat sampah plastik yang mengancam lingkungan dan makhluk hidup adalah nyata, Oleh sebab itu upaya meminimalisir penggunaan plastik wajib dilakukan.

Tahukah kita bahwa setiap potongan kecil sampah plastik yang kita buang sembarangan bisa menjadi ancaman besar, bukan hanya bagi biota laut, tetapi juga untuk keberlangsungan makhluk hidup di planet ini, termasuk manusia.

Mengajak kita semua untuk bersama-sama merenungkan bahwa plastik yang hanyut di sungai dan berakhir di laut tidak pernah benar-benar hilang. Ia terurai menjadi serpihan kecil yang disebut mikroplastik, yang kemudian masuk ke dalam tubuh ikan, udang, bahkan garam laut yang kita konsumsi sehari-hari.

Setiap tahun, jutaan ton plastik mengotori sungai, danau, dan lautan dunia. Di balik angka itu, ada nyawa yang terancam, ikan, burung laut, penyu, dan makhluk air lainnya yang terancam mati sia-sia karena menelan atau terjerat sampah plastik. Ekosistem sungai dan laut rusak, mata pencaharian nelayan terancam, dan ketahanan pangan kita perlahan terkikis.

Pencemaran plastik juga memperburuk bencana alam.
Sampah yang menyumbat aliran sungai menyebabkan banjir yang merusak rumah, jalan, bahkan merenggut korban jiwa. Ini semua terjadi karena kelalaian kecil yang kita anggap sepele, membuang sampah sembarangan, ujar Benny Yudi Purnama, Pembina Komunitas Siaga Bencana (KOGANA).

  1. Penandatanganan Komitmen Bersama BMKG Dan Para Mitra
  2. Jangan Abaikan Masa Senjamu
  3. Kisah akademisi asal Gaza, pelarian dan harapan

Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mempunyai rasa kepedulian untuk:

  1. Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai seperti kantong kresek, sedotan, dan botol air minum.
  2. Membiasakan membawa tas belanja, botol minum, dan wadah makanan sendiri.
  3. Membuat pemilahan sampah organik dan anorganik dari rumah masing-masing.
  4. Memberikan edukasi kepada anak-anak tentang pentingnya menjaga bumi yang kita huni.

Beberapa Langkah/Metode Penanganan Pencemaran Plastik yang dapat dilakukan:

  1. Edukasi dan Kampanye Kesadaran dengan pelatihan atau seminar gratis tentang bahaya plastik.
  2. Kampanye Digital, dengan membuat konten di media sosial, video pendek, infografis.

Sementara Kepala Stasiun Klimatologi Sumatera Utara, Wahyudin, SP saat diminta pendapatnya pada Selasa (29/4/25 tentang pencemaran limbah plastik, ditinjau dari beberapa aspek, terutama dari aspek cuaca.

  1. Hujan: Hujan dapat menyebabkan sampah yang ada ditempat pembuangan akhi atau di lingkungan sekitar terbawa ke sungai, laut, atau daerah lain, sehingga meningkatkan resiko pencemaran lingkungan.
  2. Banjir: Banjir dapat meningkatkan resiko pencemaran. Waspadai pada bulan Mei 2025 curah hujan akan lebih tinggi dibandingkan bulan Juni, dan kemarau dimulai bulan Juni hampir di semua Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, untuk itu kita perlu mewaspadai perubahan cuaca dan iklim,” ungkap Wahyudin.

Dengan melakukan beberapa cara diatas, kita dapat membantu menyelamatkan bumi dan mengurangi isu lingkungan.

Pewarta : M. Asshiddiqy
Editor : Abdul Aziz

Persatuan News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed