persatuannews.com. Apa itu flatulensi ? Flatulensi adalah keluarnya gas melalui dubur akibat akumulasi gas di dalam perut terutama berasal dari usus besar atau kolon. Peristiwa keluarnya gas ini biasa disebut kentut.
Keluarnya kentut merupakan suatu yang wajar dan baik bagi kesehatan, namun ia sering dipersoalkan karena tak bersuara dan tak terlihat namun mengundang suasana tak sedap yang mengundang su’udzon sesama orang yang merasakan auranya.
Allah ﷻ berfirman :
أَوَلَمْ يَرَوْا كَيْفَ يُبْدِئُ اللَّهُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ﴿١٩﴾قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ بَدَأَ الْخَلْقَ ۚ ثُمَّ اللَّهُ يُنْشِئُ النَّشْأَةَ الْآخِرَةَ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya : Apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allâh menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian mengulanginya (kembali). Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allâh. Katakanlah, “Berjalanlah di (muka) bumi, lalu perhatikanlah bagaimana Allâh menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allâh menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allâh Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS al-‘Ankabût 29 : 19-20)
Biasanya gas ini berbau tak sedap, pertanda kalau seseorang kelebihan makanan tertentu, menahan buang air besar, mengalami efek samping obat-obatan tertentu, menderita konstipasi, sembelit atau berlebihan gas dalam lambung.
Gas ini berisi nitrogen, oksigen, metana, karbondioksida, hidrogen dan lain-lain yang diproduksi bakteri atau kuman dan mudah terbakar. Gas yang berbau menyengat, akibat kandungan gas bergugus indol atau hidrosulfida yang tercampur.
Allah ﷻ berfirman :
لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.(QS. AtTin 95:4)
Setiap orang memproduksi 550 cc-1,6 liter gas per hari dan buang angin rata-rata 14 kali per hari. Sampai dengan 20-25 kali per hari masih dianggap normal.
Penyebab flatulensi, udara yang tertelan yang disebut sebagai aerophagia. Ini terjadi karena udara terjebak saat aktifitas menelan saat makan atau minum yang terburu-buru, mengunyah permen karet, merokok, minum minuman bersoda dan beralkohol, atau saat kejadian nafas yang memburu.
Aerophagia ini akan dikeluarkan kembali dengan cara sendawa, namun sisanya akan ikut saluran pencernaan sampai dengan menjadi gas buang.
Allah ﷻ berfirman :
أَلَمْ نَخْلُقْكُمْ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ﴿٢٠﴾فَجَعَلْنَاهُ فِي قَرَارٍ مَكِينٍ﴿٢١﴾إِلَىٰ قَدَرٍ مَعْلُومٍ﴿٢٢﴾فَقَدَرْنَا فَنِعْمَ الْقَادِرُونَ
Artinya: Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina? Kemudian Kami meletakkannya dalam tempat yang kokoh (rahim), sampai waktu yang ditentukan, lalu Kami tentukan (bentuknya), maka Kami-lah sebaik-baik yang menentukan. (QS al-Mursalât 77: 20-23)
Baca Juga :
- Memaknai Silaturrahmi Dalam Membangun Karakter Islami
- Tasykil Laz Persis Sumut Resmi di Lantik
- Jangan Abaikan Masa Senjamu
Hal lain meningkatnya produksi gas dalam pencernaan karena hasil kerja bakteri di usus besar yang memproses makanan tidak tercerna sempurna pada usus halus. Ada sebanyak 30-150 gram makanan yang belum tercerna sempurna pada usus halus masuk ke usus besar setiap harinya yang sebagian besar adalah karbohidrat.
Sehingga makin tinggi konsumsi karbohidrat, akan semakin besar kemungkinan tingginya produksi gas dalam usus besar. Perbedaan jumlah bakteri dalam pencernaan menyebabkan produksi gas buang tidak sama di setiap orang.
Allah ﷻ berfirman :
وَفِي الْأَرْضِ آيَاتٌ لِلْمُوقِنِينَ ﴿٢٠﴾ وَفِي أَنْفُسِكُمْ ۚ أَفَلَا تُبْصِرُونَ
Artinya : Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allâh) bagi orang-orang yang yakin. Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? (QS adz-Dzâriyât 51: 20-21).
Flatulensi normal terjadi pada siang atau malam pertanda sesuatu yang baik. Perlu diwaspai karena apabila tidak dapat kentut, maka akan terjadi penumpukan gas yang menyebabkan perut kembung dan menimbulkan rasa tidak nyaman.
Sabda Rasulullah ﷺ :
إِذَا وَجَدَ أَحَدُكُمْ فِي بَطْنِهِ شَيْئًا فَأَشْكَلَ عَلَيْهِ أَخَرَجَ مِنْهُ شَيْءٌ أَمْ لاَ فَلاَ يَخْرُجَنَّ مِنْ الْمَسْجِدِ حَتَّى يَسْمَعَ صَوْتًا أَوْ يَجِدَ رِيحًا
Artinya: “Jika seseorang di antara kalian merasakan ada sesuatu di perutnya yang membuatnya bimbang, apakah ada sesuatu yang keluar darinya ataukah tidak. Maka, dia jangan keluar dari masjid (membatalkan shalat) sebelum mendengar suara atau mencium (bau) angin.” (HR. Muslim)
Apabila filatulensi tercium sangat bau bisajadi pertanda adanya gangguan kesehatan yang sedang dialami tubuh, bila ini terjadi perlu pemeriksaan ahli kesehatan, apalagi disertai dengan keluhan lambung.
Kondisi tersebut bisa menandakan malabsorpsi, gejala yang sering menandai penyakit Celiac, penyakit Crohn atau pertumbuhan bakteri usus kecil secara berlebihan.
Menahan kentut tidak berbahaya langsung pada organ tubuh, namun memang dampaknya pada tubuh terasa begah.
Dalam kondisi tertentu, menahan kentut memang bisa berdampak fatal seperti menimbulkan diverticulitis atau peradangan pada divertikula yang berada di sepanjang saluran pencernaan.
- Penulis : Tauhid Ichyar, Pengurus PW Persis Sumatera Utara
- Anggota Ukhuwah Islamiyah MUI Sumatera Utara