Jangan Abaikan Masa Senjamu

Pada fase ini, sangat dianjurkan mempersiapkan diri untuk menuju akhirat karena sangat mustahil dapat kembali pada kekuatan dan ketangkasannya seperti semula saat muda dahulu.

Medan-persatuannews.com. Sesungguhnya semakin dewasa dan bertambah umur seorang hamba, sewajarnya semakin baik dan matang cara berfikirnya serta semakin baik pula nilai ibadahnya.

Allah ﷻ berfirman :

هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ ثُمَّ لِتَكُونُوا شُيُوخًا ۚ وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّىٰ مِنْ قَبْلُ ۖ وَلِتَبْلُغُوا أَجَلًا مُسَمًّى وَلَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

Artinya : “Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup) sampai tua. Di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya).” (QS.Ghafir 40:67)

Sungguh, semakin dewasa dan bertambah umur seorang hamba, sewajarnya semakin baik dan matang cara berfikirnya serta semakin baik pula nilai ibadahnya.

Imam Al-Qurthubi rahimahullah menyebutkan, syaikh (orang yang tua) adalah orang yang telah melampaui usia 40 tahun. Sebagian ulama membagi empat fase usia manusia, yaitu masa balita dan kanak-kanak, masa remaja dan masa muda, masa dewasa, dan masa tua sebagai akhir usia mereka yang umumnya berkisar antara 60-70 tahun.

Rasulullah ﷺ bersabda :

أَعْمَارُ أُمَّتِـي مَا بَيْنَ السِّتِّيْنَ إِلَى السَّبْعِيْنَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ

Artinya : “Umur-umur umatku antara 60 hingga 70, dan sedikit dari mereka yang melebihi itu.” (HR At-Tirmidzi)

Pada masa tua, akan tampak turunnya daya fisik dan berkurangnya sisi lain pada diri lansia, saat fase ini mulai datang, kekuataan fisik sedikit demi sedikit menurun.

Baca Juga :

  1. Dari Meja Diskusi ke Balik Jeruji: Perjalanan Tiga Sahabat
  2. Sedekah Investasi Tak Ternilai Dunia dan Akhirat
  3. Jendela Fajar : Garis Edar

Ketajaman mata mulai berkurang sehingga dibutuhkan alat bantu untuk melihat, daya ingat menurun, banyak lupa dan kulit mengendur serta guratan-guratan tanda penuaan pun muncul. Rambut memutih sedikit demi sedikit menghiasai kepala. Penyakit-penyakit degeneratif bermunculan satu persatu.

Menurut penelitian ahli gerontologi, Prof Dr dr Siti Setiati, SpPD-KGER, MEpid di tahun 2013, lansia yang benar-benar sehat tanpa penyakit kronik dan bisa mandiri hanya sekitar 13,2 persen. Sedangkan yang memiliki penyakit namun masih bisa mandiri atau disebut prarenta sekitar 61,6 persen. Sisanya 25 persen memiliki penyakit dan sudah tidak bisa mandiri atau disebut renta.

Pada fase ini, sangat dianjurkan mempersiapkan diri untuk menuju akhirat karena sangat mustahil dapat kembali pada kekuatan dan ketangkasannya seperti semula saat muda dahulu.

Allah ﷻ berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Hasyr 59:18)

Manusia terbaik adalah yang mengisi umurnya dengan amalan-amalan sholih dan mempersiapkan bekal untuk suatu perjalanan panjang yang pasti datang.

Nabi ﷺ bersabda,

خَيْرُ النَّاسِ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ، وَشَرُّ النَّاسِ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ

Artinya : “Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik amalannya. Dan sejelek-jelek manusia adalah orang yang panjang umurnya dan jelek amalannya.” (HR. Ahmad, at-Tirmidzi)

Orang yang banyak kebaikannya, setiap kali dipanjangkan umurnya maka akan banyak pahalanya dan dilipat gandakan derajatnya. Maka bertambahnya umur akan bertambah pula pahala dan amalannya.

Dalam hadits disebutkan,

قَلْبُ الشَّيْخِ شَابٌّ عَلَى حُبِّ اثْنَتَيْنِ حُبِّ الْعَيْشِ وَالْمَالِ

Artinya : “Masih ada yang sudah berumur memiliki hati seperti anak muda yaitu mencintai dua hal: cinta berumur panjang (panjang angan-angan) dan cinta harta.” (HR. Muslim, no. 1046)

Dalam riwayat lain disebutkan,

يَهْرَمُ ابْنُ آدَمَ وَتَشِبُّ مِنْهُ اثْنَتَانِ الْحِرْصُ عَلَى الْمَالِ وَالْحِرْصُ عَلَى الْعُمُرِ

Artinya : “Ada yang sudah tua dari usia, namun masih bernafsu seperti anak muda yaitu dalam dua hal: tamak pada harta dan terus panjang angan-angan (ingin terus hidup lama).”
(HR. Muslim, no. 1047)

Rasulullah ﷺ mengingatkan kepada umatnya bagaimana umur sudah tua ditunggangi hawa nafsunya. Sabda Rasulullah ﷺ :

ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيْهِمْ وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيْمٌ : شَيْخٌ زَانٍ وَمَلِكٌ كَذَّابٌ وَعَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ

Artinya : “Ada tiga golongan yang Allah tidak berbicara kepada mereka pada hari Kiamat, tidak membersihkan mereka, dan tidak melihat kepada mereka, dan bagi mereka siksa yang pedih: orang yang sudah tua tapi berzina, penguasa yang suka bohong, dan orang miskin yang sombong.” (HR. Muslim, no. 172)

Sesungguhnya manusia tidak tahu kapan kembali kepada-Nya, yang pasti, orang yang sudah dipenghujung senja lebih dekat pada kematian, maka jangan abaikan masa senjamu.

  • Penulis : Tauhid Ichyar, Pengurus PW Persis Sumatera Utara
  • Anggota Ukhuwah Islamiyah MUI Sumatera Utara