Medan-persatuannews.com. Umat Islam harus memperkuat persatuan dan kesatuan serta membangun kemandirian sebagai landasan penting dan strategis untuk memajukan Indonesia.
Hal itu dikatakan Ketua Masyaikh DPP Persatuan Umat Islam (PUI) KH DR Ahmad Heriawan LC MA. Menurutnya, umat Muslim harus menjadi insan yang bermartabat, terutama dalam memperkuat moral dan karakter kebangsaan Nasional.
Pernyataan mantan Gubernur Jabar ini menjadi semangat dalam muktamar ke-15 PUI di Medan, Sumatera Utara, Rabu (14/5/25). Pelaksanaan muktamar kali ini digelar secara “kembar” dengan pembukaan di Jakarta sehari sebelumnya.
Ketua PW PUI Sumatera Utara yang juga anggota Majelis Syuro PUI, Dr. H. Sakhira Zandi, menyatakan bahwa kepercayaan menjadikan Medan sebagai pusat persidangan adalah kehormatan besar bagi PUI Sumut.
“Medan kita jadikan sebagai mercusuar PUI untuk Indonesia. Maka, kami di daerah berjuang sekuat tenaga agar dari Muktamar di Medan ini panji-panji PUI semakin berkibar di nusantara,” ujar Sakhira.
Pada Muktamar ke-15 ini Ketua Majelis Syura PUI KH Nurhasan Zaidi melantik Dewan Pengurus Pusat dipimpin oleh H. Raizal Arifin, S.S., M.Sos. sebagai Ketua Umum.
Baca Juga :
- Dahsyatnya Perang Terpanjang Dalam Sejarah Manusia
- Menjaga dan Membangun Soliditas:Menakar Kepiawaian Seorang Pemimpin
- Kurban Dengan Seekor Kambing Terbaik.
Jabatan Sekretaris Jenderal diamanahkan kepada Dr. Kana Kurniawan, M.A.Hk., sedangkan posisi Bendahara Umum dipercayakan kepada Jaenal Abidin, S. Akun.
Jajaran pengurus lainnya mencakup wakil ketua umum, para ketua dan wakil ketua bidang, serta para wakil sekretaris jenderal, yang semuanya merupakan sosok-sosok yang diharapkan mampu menggerakkan roda organisasi secara solid, amanah, dan progresif.
Dengan kepengurusan baru ini, diharapkan Persatuan Ummat Islam (PUI) dapat semakin memperkuat perannya dalam dakwah, pendidikan, serta pemberdayaan umat secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Sedangkan Dewan Pertimbangan Pusat terdiri dari KH. Nur Ihsan Zaidi, M.M., Drs. H. Ucup Yusuf, M.Pd Dra. Hj. Tatie Sundjaja Ismet, M.Si, Hj. Iroh Siti Zahroh, M.Si, Dr. Hj. Fatmawati Pua Upa, M.M., M.Si, Dr. Asep Ikhwan Awaluddin, M.M.Pd dan Drs. H. Ali Syamsudin.
Membangun Bangsa
Lebih lanjut KH DR Ahmad Heriawan LC MA memaparkan persatuan adalah kekuatan utama dalam membangun bangsa. Dalam konteks umat Islam, persatuan bukan hanya soal kebersamaan dalam ritual keagamaan, tetapi juga tentang sinergi dalam membangun peradaban, memperkuat ukhuwah dan menghadirkan kontribusi nyata bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Ketika umat Islam bersatu, potensi besar yang dimiliki akan lebih mudah digerakkan untuk tujuan yang lebih luas, yaitu kemajuan Indonesia.
Kemandirian juga merupakan aspek penting yang harus terus ditumbuhkan. Umat Islam perlu memperkuat kemandirian di berbagai bidang, baik ekonomi, pendidikan, sosial, maupun budaya. Dengan kemandirian, umat tidak akan mudah terombang-ambing oleh kepentingan luar, dan dapat berdiri teguh sebagai pelaku utama dalam pembangunan bangsa.
Oleh karena itu, memperkuat persatuan dan membangun kemandirian bukan sekadar pilihan, melainkan menjadi keharusan. Ini adalah tanggung jawab moral dan spiritual umat Islam untuk mengambil bagian aktif dalam menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju, berkeadilan, dan bermartabat di mata dunia.
“PUI hadir dalam menjalankan peran dakwah Islam dan PUI menyakini keutuhan dan kesatuan umat menjadi jawaban akan setiap masalah. PUI membawa semangat kesatuan dalam aqidah dan dakwah,” ujarnya.
Tema “Membangun Kemandirian, Memajukan Indonesia” mencerminkan tekad Persatuan Ummat Islam (PUI) untuk menghadirkan peran nyata dalam pembangunan bangsa. Kemandirian merupakan fondasi penting agar umat tidak bergantung pada pihak luar, baik dalam aspek ekonomi, pendidikan, maupun dakwah. Dengan membangun kemandirian, PUI ingin menciptakan umat yang kuat secara spiritual, tangguh secara sosial, dan produktif secara ekonomi.
Kemandirian yang diperjuangkan PUI bukanlah sikap individualistis, melainkan kemandirian kolektif yang berakar dari nilai-nilai Islam. Hal ini sejalan dengan semangat gotong royong dan ukhuwah Islamiyah, yang menempatkan umat sebagai pelaku utama dalam merespons berbagai tantangan zaman. PUI menilai bahwa kemandirian umat akan menjadi kekuatan strategis dalam memperkuat ketahanan nasional.
Melalui Muktamar ke-15 ini, PUI menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dengan seluruh elemen bangsa. Upaya membangun kemandirian umat akan diarahkan untuk mendukung kemajuan Indonesia yang berkeadaban, adil, dan sejahtera. Dengan memperkuat internal umat dan memperluas kiprah di tengah masyarakat, PUI optimis bahwa kemandirian umat akan menjadi kontribusi nyata bagi kejayaan Indonesia.
Pewarta: M. Ashshiddiqy
Editor : Abdul Aziz