Seberapa Penting Suksesi Kepemimpinan di Partai Politik

"Hidup bukanlah tentang menunggu badai berlalu, tetapi belajar menari di tengah badai."

Medan-persatuannews.com. Dalam ranah demokrasi, partai politik disebut sebagai pilar demokrasi, artinya kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara kita sangat tergantung kepada kualitas partai politik dalam mengemban amanah dari masyarakat. Sebuah keniscayaan bagi setiap partai politik untuk berbenah, menjadi pilar yang membawa kesejahteraan dan kemajuan bangsa.

Dalam era keterbukaan informasi apapun yang dilakukan, dikerjakan, dan diperbuat oleh politisi akan sangat mudah diketahui oleh masyarakat, tentunya rakyat harus dibuat yakin terhadap keberadaan parpol.
Caranya, setiap politisi harus mengedepankan sikap kenegarawanan, bermoral, santun, dan bermartabat.

Pasal 1 UU Nomor 2 tahun 2011 menyebutkan, parpol adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Berdasarkan Pasal 11 UU Nomor 2/2008 terdapat lima fungsi partai politik antara lain:

  1. Sarana pendidikan politik bagi seluruh masyarakat Indonesia.
  2. Menciptakan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
  3. Menyerap, menghimpun, dan menyalurkan aspirasi politik masyarakat dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan negara.
  4. Tempat WNI dapat berpartisipasi dalam politik.
  5. Merekrut untuk mengisi jabatan politik melalui mekanisme demokrasi dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan gender.

Partai politik dalam menjalankan roda organisasi harus menerapkan sistem demokrasi dalam menjalankan aktivitasnya, melibatkan seluruh anggota, kader, dan pengurus dalam forum musyawarah termasuk agenda penggantian kepengurusan secara berkala. Selain itu, partai politik memastikan bahwa semua anggota memiliki peluang yang sama untuk menjadi calon pejabat publik.

Baca Juga :

  1. Komunitas Pencinta Ilmu, Pengetahuan, dan Intelektual (KOPI PAHIT) dan Prodi S1 PPI Gelar Majelis Akademik Rutin dan Kongkow Berbasis Riset (MARKOBAR) Ke-16P PERSIS Apresiasi Pengetatan Haji oleh Saudi, Soroti Carut Marutnya Penyelenggaraan Haji Indonesia 2025
  2. Kampusku Tercinta
  3. Muhammad Nuh Dukung Pembangunan Jalan Lintas Padang Lawas-Mandailing Natal, Siap Kawal di Tingkat Nasional.

Dalam proses rekrutmen hendaknya dilakukan secara terbuka. Parameter utama yang dijadikan syarat adalah integritas, keahlian, kecakapan teknis, dan pengalaman berorganisasi. Tidak boleh ada rekrutmen karena faktor kedekatan atau kemampuan finansial.

Allah SWT berfirman: “Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar.” (QS An-Nisa’ 4:58)

Beberapa faktor perlunya pergantian kepemimpinan atau suksesi ; Pergantian kepemimpinan bermakna menghindari penuaan kepemimpinan memungkinkan partai memiliki pemimpin energik, dinamis, membawa ide-ide baru, dapat meningkatkan kesegaran dan inovasi.

Pergantian kepemimpinan dapat meningkatkan legitimasi partai di mata publik dan anggota partai, mencegah konflik internal, dan dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

Dengan demikian, pergantian kepemimpinan dalam partai politik sangat penting guna menghindari konflik kepentingan (conflict of interest)
Walahu alam bi shawab.

Penulis: Abdul Aziz, ST
Anggota Komisi Siyasah, Syariah, Kerjasama antara Lembaga MUI Kota Medan.