Tiupan Angin Kencang

“Dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS. Al Baqarah 2 : 164).

persatuannews.com. Angin adalah pergerakan udara dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Pembentukan arah angin terjadi karena perbedaan tekanan udara di dua tempat berbeda.

Tiupan angin berasal dari tempat yang memiliki tekanan udara tinggi menuju ke tempat yang bertekanan udara rendah. Terjadinya angin dipengaruhi oleh rotasi bumi bersamaan dengan proses pemanasan suatu wilayah oleh matahari.

Allah ﷻ berfirman :

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ يُرْسِلَ الرِّيَاحَ مُبَشِّرَاتٍ وَلِيُذِيقَكُمْ مِنْ رَحْمَتِهِ وَلِتَجْرِيَ الْفُلْكُ بِأَمْرِهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya, “Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) supaya kamu dapat mencari karunia-Nya. Mudah-mudahan kamu bersyukur” (QS Ar Rum 30 : 46).

Sungguh, keberlangsungan, keberadaan serta pergerakan angin diatur Allah ﷻ sebagaimana yang Dia kehendaki. Angin bertiup mengikuti perintah-Nya dan setelah mendapatkan izin dari-Nya, ia bergerak kemana perintah itu diberikan.

Allah ﷻ berfirman :

وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ

Artinya, “Dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS. Al Baqarah 2 : 164).

Angin adalah makhluk yang tidak bisa datang atau pun pergi di waktu pagi, sore atau malam kecuali dengan seizin Allah yang merupakan zat yang mengatur dirinya.

Rasulullah ﷺ bersabda :

اَلرِّيْحُ مِنْ رُوْحِ اللهِ تَأَتَي بِالرَّحْمَةِ وَالْعَذاَبِ فَلاَ تَسُبُّوهَا وَلَكِنْ سَلُوا اللهَ مِنْ خَيْرِهَا وَتَعَوَّذُوا بِاللهِ مِنْ شَرِّهَا

Artinya : “Angin itu termasuk ruh (makhluk) Allah yang dapat mendatangkan rahmat dan siksa, maka janganlah kamu mencelanya, tetapi mohonlah kebaikannya kepada Allah dan berlindunglah kepada Allah dari kejahatannya”. (HR. Abu Dawud 5097)

Semua gerakan angin itu dengan seizin-Nya bertiupan atas perintah-Nya. Angin merupakan makhluk-Nya yang yang diperintah. Terkadang dia datang dengan membawa kabar gembira dan rahmat Allah. Di waktu yang lain, dia membawa adzab dan hukuman Allah.

Rasulullah ﷺ bersabda :

إِنَّ اللهَ يَبْعَثُ رِيْحًا مِنَ الْيَمَنِ، أَلْيَنُ مِنَ الْحَرِيْرِ، فَلاَ تَدَعُ أَحَدًا فِـيْ قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ إِيْمَانٍ؛ إِلاَّ قَبَضَتْهُ.

Artinya : Sesungguhnya Allah mengirimkan angin dari arah Yaman yang lebih lembut daripada sutera, angin itu tidak akan pernah meninggalkan seorang pun yang di dalam hatinya terdapat keimanan seberat biji sawi melainkan dia mencabutnya (mewafatkannya).” (HR Muslim)

Pada saat angin adzab datang, diantaranya adalah kisah yang Allah ceritakan dalam al Qur’an tentang hukuman yang Allah berikan kepada kaum ‘Aad yang merupakan kaum Nabi Hud. Allah hancurkan mereka dengan angin.

Kaum ‘Aad beranggapan bahwa angin tersebut membawa awan yang akan menurunkan hujan, ternyata azab yang Allah kirimkan.

Baca Juga :

  1. Forum Relawan Sumatera Utara Laksanakan FGD
  2. KONI Pematang Siantar Periode 2025-2029 Riau Alexander Siahaan :Jangan Cengeng “Mari Fokus Berlatih Kita Bangun Prestasi.
  3. Cuaca Kota Medan Cukup Panas: Ini Penjelasan BBMKG Wilayah I

Allah ﷻ berfirman :

فَلَمَّا رَأَوْهُ عَارِضًا مُسْتَقْبِلَ أَوْدِيَتِهِمْ قَالُوا هَذَا عَارِضٌ مُمْطِرُنَا بَلْ هُوَ مَا اسْتَعْجَلْتُمْ بِهِ رِيحٌ فِيهَا عَذَابٌ أَلِيمٌ (24)تُدَمِّرُ كُلَّ شَيْءٍ بِأَمْرِ رَبِّهَا فَأَصْبَحُوا لا يُرَى إِلا مَسَاكِنُهُمْ كَذَلِكَ نَجْزِي الْقَوْمَ الْمُجْرِمِينَ (25)

Artinya, “Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka, “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami”.

(Bukan!) bahkan Itulah azab yang kamu minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih, yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya. Maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa” (QS al Ahqof 46 : 24-25).

وَفِي عَادٍ إِذْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الرِّيحَ الْعَقِيمَ (41)مَا تَذَرُ مِنْ شَيْءٍ أَتَتْ عَلَيْهِ إِلا جَعَلَتْهُ كَالرَّمِيمِ

Artinya, “Dan juga pada (kisah) Aad ketika Kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan. Angin itu tidak membiarkan satupun yang dilaluinya, melainkan dijadikannya seperti serbuk” (QS adz Dzariyat:41-42).

Sesungguhnya Allah ﷻ mengirim angin, mendorong mendung yang memuat hujan. Hujan datang membawa kabar gembira dengan Rahmat dan Karunia-Nya, bumi terbentang penuh keberkahan disiram hujan.

لاَ تَسُبُّوا الرِّيْحَ فَإِذَا رَأَيْتُمْ مِنْهَا مَا تَكْرَهُوْنَ فَقُولُوا، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ

Artinya : “Janganlah kamu mencela angin. Apabila kalian melihat angin yang tidak kalian sukai, maka berdoalah, Ya Allah, sesungguhnya kami mohon kepada-Mu kebaikan angin ini dan kebaikan apa yang ada di dalamnya, serta kebaikan apa yang telah Engkau kirim. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan angin ini, serta apa yang ada di dalamnya dan apa yang telah Engkau kirim)”. (HR.Tirmidzi no.252).

Begitu besarnya karunia Allah kepada hamba-hamba-Nya, atas bertiupnya angin yang dirasakan manusia. Ketahulah hanya hamba yang mau berpikir, hamba yang mampu memperhatikan kebesaran Allah dengan segala nikmat-Nya yang berlimpah.

  • Penulis : Tauhid Ichyar, Ka.Kantor Perwakilan LAZ Persis Sumatera Utara.
  • Anggota Ukhuwah Islamiyah MUI Sumatera Utara.

Persatuan News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *