Medan-persatuannews.com. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara menggelar acara puncak Tasyakur Milad ke-50 pada Kamis (14/8/2025) di Auditorium Kampus Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah, Jalan Gedung Arca, Medan. Kegiatan ini menjadi penutup rangkaian peringatan setengah abad kiprah MUI, setelah sebelumnya dilaksanakan ziarah ke makam para pendiri, pengajian akbar, bimbingan konseling, serta pengobatan gratis.
Hadir di acara tersebut sejumlah tokoh penting, diantaranya Wakil Gubernur Sumatera Utara, H. Surya, Ketua Umum MUI Buya H. Maratua Simanjuntak, unsur Forkopimda Provinsi Sumut, Pangdam I/BB, Komandan Lanud, Suwondo, Dan Lantamal Belawan, Kapolda, Kajati, Wakil Ketua DPRD Sumut, Ketua Pengadilan Tinggi Agama, Kakanwil Kemenag, Walikota Medan diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra, Ketua Baznas Prof. M. Hatta.

Jajaran Dewan Pimpinan MUI Sumut, Anggota DPD RI KH. Muhammad Nuh yang juga PW Persis Sumut, Syekh Ali Akbar Marbun, pimpinan Pesantren, Rektor UMN Al Washliyah Dr. H. Firmansyah, M. A, Ketua BPH Al Washliyah UMN Hardi Mulyono, para rektor Perguruan Tinggi se-Sumut, pimpinan Ormas Islam, Keluarga para Ketua Umum MUI terdahulu, pimpinan perbankan, Bank Sumut, Bank Muamalat.
Ketua Panitia Prof. Dr. Hasan Bakti Nasution, pihaknya turut mengundang keluarga para Ketua Umum MUI terdahulu sebagai bentuk penghargaan atas jasa mereka. Ia juga menyampaikan bahwa MUI berdiri pada 11 Januari 1975, lebih dulu dibandingkan MUI Pusat yang lahir 26 Juli 1975.
“Dalam rentang usia 50 tahun. MUI menyebut dirinya Shodiqul Hukumah, mitra pemerintah sekaligus pelayan umat, Ketua MUI Pusat mengibaratkan MUI seperti Kue Bika: dibakar dari bawah dan atas. Selama ini MUI telah melaksanakan berbagai program, kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak, keluarga besar UMN Al Washliyah,”ujar Hasan Bakti.
Baca Juga :
- Cuaca Kota Medan Cukup Panas: Ini Penjelasan BBMKG Wilayah I
- Gebyar Muharram 1447 H, Aksi Donasi Untuk Palestina, Warnai Pelantikan PD Persis Dairi
- Kenaikan Suhu Global
Sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan, dalam acara puncak MUI Sumut menyerahkan bingkisan dan penghargaan kepada keluarga para Ketua Umum MUI Sumut periode sebelumnya.
Momen ini menjadi wujud nyata penghormatan atas dedikasi dan kontribusi para pendahulu dalam membangun MUI Sumatra Utara.
Sementara tokoh nasional, Anggota DPD RI KH. M. Nuh dalam sambutannya menyatakan kesyukuran atas Milad MUI dalam kiprahnya selama ini merajut ukhuwah dan tenda besar umat Islam.
Memasuki Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-80 ini kita patut bersyukur bahwa peran umat Islam tidak bisa dinafikan dalam proses panjang dalam menjaga NKRI yang sama-sama kita cintai ini.
Kilas balik sebelum kemerdekaan Republik Indonesia ada 9 tokoh Perumus UUD 1945 yakni Ir. Soekarno, M. Hatta, Abikusno Tjokrokusumo, Abdulkahar Muzakir, H. Agus Salim, KH. Wahid Hasyim, Ahmad Soebardjo, M. Yamin, dan A. A Maramis.
Kesembilan orang-orang hebat inilah yang merumuskan BPUPKI, walaupun pada tanggal 18 Agustus 1945 dicoretnya 7 kata dalam Pembukaan UUD 1945, tentang menjalankan syariat bagi pemeluknya. Fakta sejarah, delapan dari sembilan tim perumus adalah muslim,” tegas M. Nuh
Acara puncak menampilkan pemutaran vidio dokumenter perjalanan 50 tahun MUI Sumatra Utara, menggambarkan kiprah organisasi dalam membimbing, melayani, dan memperjuangkan kepentingan umat Islam di daerah.
Pewarta: M. Ash Shidiqqi
Editor: Abdul Aziz