Milad Persatuan Islam Ke-102: Membumikan Gagasan dan Implementasi Jihad Jam’iyyah

Berbeda dengan organisasi-organisasi lain yang berdiri pada awal abad 20, menurut Federspiel (1970:11) Persis mempunyai ciri tersendiri yang kegiatannya dititikberatkan pada pembentukan faham keagamaan.

Medan-persatuannews. Persatuan Islam (PERSIS) pada 12 September 2025 genap berusia 102 tahun, dengan berbagai dinamika perjuangannya patut kita syukuri hingga saat ini masih eksis membina umat berkiprah memberikan kemanfaatan di bidang pendidikan, dakwah dan sosial kemasyarakatan.

Dibandingkan dengan usia manusia seratus dua tahun adalah usia yang cukup panjang, namun bagi sebuah gerakan dakwah termasuk relatif pendek, karena usia perjuangan itu tak bertepi.

Di usianya yang telah memasuki abad ke dua ini menjadi momentum penting bagi PERSIS untuk terus membumikan Gagasan dan mengimplementasikan Jihad Jam’iyyah.
Tampilnya Persatuan Islam (PERSIS) dalam pentas sejarah Islam di Indonesia pada awal abad ke-20 memberikan corak dan warna baru dalam gerakan pembaruan Islam.

Gerakan pembaruan pemikiran Islam di Indonesia pada awal abad ke-20 munculnya berbagai organisasi yang dikelola oleh kelompok modernis Islam di antaranya : Al-Jam’iyyah Al-Khairiyah di Jakarta berdiri tanggal 17 Juli 1905, Muhammadiyah 12 November 1912, Al-Irsyad 11 Agustus 1915, dan Persis pada tanggal 12 September 1923 di Bandung (Persis Pers:2022)

Baca Juga :

  1. Bakhil Yang Dipelihara
  2. Pimpinan Wilayah Persis Sumatera Utara Selenggarakan Rapat Koordinasi
  3. BBMKG WILAYAH I: Waspada Potensi Hujan di Sumatera Utara

Berbeda dengan organisasi-organisasi lain yang berdiri pada awal abad 20, menurut Federspiel (1970:11) Persis mempunyai ciri tersendiri yang kegiatannya dititikberatkan pada pembentukan faham keagamaan. Howard M. Federspiel mengulas Persis sebagai salah satu organisasi Islam modernis yang berpengaruh di Indonesia berfokus pada promosi Islam puritan dengan tujuan mengembalikan umat Kepada Al-Qur’an dan Sunnah.

Kiprah Persis memasuki abad ke 2 telah mewariskan literasi Islam, melahirkan para mujahid dakwah, memberikan keteladanan kepada umat, hingga ikut serta dalam memberi arah dan dasar-dasar berdirinya NKRI. Warisan intelektual PERSIS telah menginspirasi dan menumbuhsuburkan tamansari intelektual pemikiran keislaman di Indonesia.

Gagasan para Ketua Umum Persis dalam membumikan jiha patut diapresiasi oleh semua Jam’iyyah.
Mereka telah menanam biji pemikiran yang membuahkan keteladanan, sehingga gerak perjuangan PERSIS tidak terbatas pada persoalan ibadah dalam arti sempit, namun telah meluas kepada persoalan-persoalan strategis keumatan. Di era kesejagatan saat ini, peran PERSIS sangat ditunggu masyarakat.

  • Penulis: Abdul Aziz, Anggota Dewan Tafkir PP Persis
  • Penasehat PW. Persis Sumut

Persatuan News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *