Medan-persatuannews.com. Indonesia memiliki beragam bahan tambang, mulai dari batu bara, minyak bumi, dan gas alam sebagai sumber energi. Hingga mineral logam seperti emas, nikel, tembaga, bauksit, bijih besi, dan timah, serta berbagai mineral lainnya termasuk pasir kuarsa, marmer, dan belerang.
Allah ﷻ berfirman :
وَلَا تُفْسِدُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَٰحِهَا وَٱدْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ ٱللَّهِ قَرِيبٌ مِّنَ ٱلْمُحْسِنِينَ
Artinya: Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS Al-A’raf 7: 56)
Baru-baru ini salah satu bahan bakar abadi ditemukan di China yakni thorium. Sumber daya alam ini bisa digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Temuan tersebut tepatnya di Kompleks Pertambangan Bayan Obo, Provinsi Fujian dan Hainan.
Temuan ini luar biasa karena jumlah tersebut diperkirakan cukup untuk memperpanjang pasokan energi nuklir mereka hingga 60 ribu tahun ke depan. Fakta ini sekaligus menegaskan bahwa thorium bisa menjadi kunci transisi energi bersih yang berkelanjutan di masa depan.
Kabar baiknya, Indonesia juga memiliki cadangan thorium yang melimpah. Data dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mencatat bahwa Indonesia memiliki sekitar 150 ribu ton thorium yang tersebar di beberapa wilayah, termasuk Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Bahkan, Sumatera menjadi wilayah dengan cadangan terbesar, yaitu lebih dari 126 ribu ton thorium. Jika dimanfaatkan dengan tepat, thorium bisa menjadi modal besar untuk mewujudkan kemandirian energi Nasional sekaligus mendukung target penggunaan energi bersih di masa depan.
Dengan cadangan thorium sebesar itu, Indonesia sebenarnya memiliki peluang emas untuk lepas dari ketergantungan pada energi fosil seperti batu bara dan minyak bumi. Pemanfaatan thorium dapat menjadi solusi energi jangka panjang, sekaligus membantu mengurangi emisi karbon yang selama ini menjadi tantangan global.
Baca Juga :
- Bakhil Yang Dipelihara
- Pimpinan Wilayah Persis Sumatera Utara Selenggarakan Rapat Koordinasi
- BBMKG WILAYAH I: Waspada Potensi Hujan di Sumatera Utara
Energi berbasis thorium bukan hanya tentang kelistrikan, tetapi juga tentang masa depan pembangunan yang lebih ramah lingkungan, berkelanjutan, dan mendukung ketahanan energi nasional.
Thorium adalah sumber energi yang berpotensi menjadi game changer bagi Indonesia. Dengan cadangan besar yang dimiliki, negeri ini bisa melangkah menuju era kemandirian energi, bebas dari ketergantungan fosil, dan menjadi bagian penting dalam peta energi bersih dunia.
Sabda Rasulullah ﷺ :
عَنْ أَبْيَضَ بْنِ حَمَّالٍ أَنَّهُ وَفَدَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَاسْتَقْطَعَهُ الْمِلْحَ فَقَطَعَ لَهُ فَلَمَّا أَنْ وَلَّى قَالَ رَجُلٌ مِنَ الْمَجْلِسِ أَتَدْرِى مَا قَطَعْتَ لَهُ إِنَّمَا قَطَعْتَ لَهُ الْمَاءَ الْعِدَّ. قَالَ فَانْتَزَعَهُ مِنْهُ.
Artinya : Dari Abyad bin Hammal, ia mendatangi Rasulullah ﷺ dan meminta beliau ﷺ agar memberikan tambang garam kepadanya. Nabi ﷺ pun memberikan tambang itu kepadanya. Ketika Abyad bin Hamal ra. telah pergi, ada seorang lelaki yang ada di majelis itu berkata, “Tahukah engkau, apa yang telah engkau berikan kepadanya?. Sesungguhnya, engkau telah memberikan kepadanya sesuatu yang seperti air mengalir (al-maa’ al-‘idd).” Ibnu al-Mutawakkil berkata, “Lalu Rasulullah ﷺ mencabut kembali pemberian tambang garam itu darinya (Abyad bin Hammal).” (HR Abu Dawud dan At-Timidzi)
Islam mengajarkan bahwa manusia diberikan amanah untuk mengelola alam dengan baik, termasuk dalam sektor pertambangan. Islam memiliki panduan yang jelas dalam menjaga keseimbangan antara pemanfaatan dan kelestarian alam.
Sesungguhnya terdapat dua bentuk kerusakan yang harus dihindari dalam pertambangan, kerusakan ekologi dan kerusakan mentalitas.
Allah ﷻ berfirman :
اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِا لْعَدْلِ وَا لْاِ حْسَا نِ وَاِ يْتَاۤىِٕ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَا لْمُنْكَرِ وَا لْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (Qs. An-Nahal 16 :10)
Kerusakan ekologi terjadi ketika eksploitasi sumber daya alam dilakukan secara berlebihan dan tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan. Sedangkan kerusakan mentalitas terjadi ketika eksploitasi dilakukan tanpa memikirkan generasi mendatang.
Prinsip-prinsip Islam dalam menjaga lingkungan sudah lama tertanam, seperti larangan melakukan israf (pemborosan) dan ajaran untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
Dengan melibatan Negara, masyarakat dan berbagai pihak terkait pengelolaan pertambangan dapat memberikan kesejahteraan besar tanpa mengorbankan lingkungan. Islam mengajarkan disiplin dan tanggung jawab dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam mengelola sumber daya alam.
Dengan adanya perspektif Islam dalam pengelolaan sumber daya alam, diharapkan industri pertambangan di Indonesia dapat lebih berorientasi pada keberlanjutan, sehingga mampu memberikan manfaat ekonomi tanpa mengorbankan keseimbangan ekologi.
Kekayaan sumber daya alam Indonesia sudah sepatutnya bisa dimanfaatkan secara bijak demi kesejahteraan umat. Perlu ada pagar yang kuat memungkinkan praktik kegiatan pertambangan berjalan dengan prinsip berkelanjutan.
- Penulis : Tauhid Ichyar, Ka.Kantor Perwakilan LAZ PERSIS Sumatera Utara
- Anggota Ukhuwah Islamiyah MUI Sumatera Utara