Solidaritas Untuk Palestina: Meretas Jalan Meraih Kemerdekaan

Kebiadaban Israel yang dipertontonkan ke seluruh dunia justru menyalakan solidaritas universal yang tidak bisa dipadamkan. Bagi banyak orang yang dahulunya tidak tahu di mana Gaza berada, kini mereka tahu bukan sekedar peta tapi telah merasuk di hati nurani.

Makkah-persatuannews.com. Masih ingat dengan Greta Thunberg? Aktivis Sumud Flotilla? Sebelum nya ia juga telah menggetarkan dunia dengan isu perubahan iklim. Greta memulai perjuangan nya sebagai aktivis perubahan iklim di usia 15 tahun, ketika gerakan”School Strike for Climate” di depan Parlemen Swedia pada tahun 2018.

Dari aksi kecil ini, gerakkanya berkembang menjadi inisiatif global Friday for Future, yang mendorong anak muda di lebih 100 negara untuk menuntut aksi nyata terhadap krisis iklim. Ia bahkan memilih gaya hidup vegan, tidak menggunakan pesawat, dan berlayar menggunakan kapal tenaga angin untuk menghadiri KTT Iklim di New York, untuk menekan jejak karbon.

Namun, perjuangan Greta tidak berhenti pada isu lingkungan, Ia menyerukan dengan lantang tentang Palestina.
Pada tahun 2025 Gretta bergabung dalam Global Sumud Flotilla, sebuah misi kemanusiaan ke Gaza. Dalam beberapa aksi dia lantang menyebut Israel melakukan “genosida” dan penjahat perang terhadap rakyat Palestina.

Baca juga :

  1. Allah ﷻ Meninggikan Derajat Hamba-hamba-Nya
  2. Pejuang Palestina Kalian Adalah Inspirasi Bagi Banyak Orang
  3. Jangan Abaikan Masa Senjamu

Perjuangan Palestina adalah perjalanan panjang yang mencakup berbagai fase, mulai dari perlawanan bersenjata hingga diplomasi. Sejak pendudukan Israel tahun 1948, Palestina terus memperjuangkan tanah air merdeka dan berdaulat. Palestina, tanah yang kaya sejarah tanah para nabi terus berjuang untuk mencapai Kemerdekaan.

Solidaritas global mempunyai arti penting dalam memberikan dukungan moral, politik, dan bantuan lainnya terhadap rakyat Palestina. Gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) telah menjadi alat bagi aktivis di seluruh dunia mengecam pelanggaran berat HAM menuntut dan mendukung perjuangan Palestina.

Do’aku untuk saudara-saudaraku di Gaza Palestina

Di balik reruntuhan Gaza, lahir kesadaran bersama. Darah yang tertumpah membuka mata dunia terhadap kekejian Israel. Solidaritas global terhadap darah dan air mata Palestina yang mengalir deras dua tahun ini harus terus digaungkan, tidak boleh berhenti apalagi abai. Dua tahun genosida terjadi dib Gaza telah menyingkap kebohongan besar yang disembunyikan sistem internasional selama delapan dekade sejak PBB berdiri.

Perjuangan Palestina masih akan terus berlanjut hingga kemenangan dan kemerdekaan diraih, sejarah dan kebenaran telah berpihak kepada rakyat Palestina, dengan dukungan global yang terus meningkat dan semangat perlawanan yang tidak pernah padam. Palestina terus meretas mimpi menggapai kemerdekaan.

Kebiadaban Israel yang dipertontonkan ke seluruh dunia justru menyalakan solidaritas universal yang tidak bisa dipadamkan. Bagi banyak orang yang dahulunya tidak tahu di mana Gaza berada, kini mereka tahu bukan sekedar peta tapi telah merasuk di hati nurani.

Perjuangan Palestina tidak sia-sia, ia telah menulis episode baru dalam sejarah kemanusiaan; bahwa kebenaran mungkin telah menorehkan luka, tetapi tidak pernah kalah.

Tidak salah Gambaran utuh Yossi Yehoshua, seorang analis militer Israel, beliau mengatakan bahwa Hamas sepenuhnya mengendalikan Gaza, baik dengan kekuatan maupun dengan cara lainnya, dan Israel tidak punya kuasa atas mereka.

Pesan ini menyiratkan jangan pernah lupakan Palestina.

Penulis : Abdul Aziz
Catatan kecil dan sejumput doa buat saudaraku Palestina.