Otak Sebagai Pusat Sistem Saraf

Medan-persatuannews.com. Otak adalah pusat sistem saraf pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya. Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 milyar sel saraf atau neuron.

Penampilannya menyerupai inti buah kenari. Otak merupakan kumpulan miliaran sel yang mencakup area seluas lebih dari 1 meter persegi. Otak manusia dewasa deperkirakan memiliki ukuran 1100 cm, mengandung 80 ribu juta neuron.

Allah Subhana WaTa’ala berfirman:

اَرَءَيْتَ اِنْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰى  اَلَمْ يَعْلَمْ بِاَ نَّ اللّٰهَ يَرٰى  كَلَّا لَئِنْ لَّمْ يَنْتَهِ ۙ لَنَسْفَعًا بِۢا لنَّا صِيَةِ  نَا صِيَةٍ كَا ذِبَةٍ خَا طِئَةٍ

Artinya : “Bagaimana pendapatmu jika dia (yang melarang) itu mendustakan dan berpaling? Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat (segala perbuatannya)? Sekali-kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya (ke dalam neraka), ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka.” (QS. Al-‘Alaq 96: 13-16)

Otak mengatur dan mengkoordinir gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh, dan suhu tubuh.

Ia terbentuk dari dua jenis sel; glia dan neuron. Glia berfungsi untuk menunjang dan melindungi neuron, sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrik yang dikenal sebagai potensi aksi.

Firman Allah SWT :

اِنِّيْ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللّٰهِ رَبِّيْ وَرَبِّكُمْ ۗمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ اِلَّا هُوَ اٰخِذٌۢ بِنَاصِيَتِهَا ۗاِنَّ رَبِّيْ عَلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ

Artinya : Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak satu pun makhluk bergerak yang bernyawa melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya (menguasainya). Sungguh, Tuhanku di jalan yang lurus (adil) (QS Hud 11 : 56)

Baca juga :

  1. Bakhil Yang Dipelihara
  2. Pejuang Palestina Kalian Adalah Inspirasi Bagi Banyak Orang
  3. Jangan Abaikan Masa Senjamu

Otak tampak seperti benda padat, ia terdiri atas sel-sel fungsional yang di sebut neuron dan sel-sel pendukung yang disebut neuroglia. Diperkirakan terdapat 100 miliar neuron dan 5 triliun neuroglia dalam otak manusia setelah mencapai usia 18 tahun. Para ilmuwan juga memperkirakan bahwa semua sel otak ini terdiri atas 50 juta jenis sel yang berbeda.

Firman Allah SWT :

يُعْرَفُ الْمُجْرِمُوْنَ بِسِيْمٰهُمْ فَيُؤْخَذُ بِالنَّوَاصِيْ وَالْاَقْدَامِۚ

Artinya : Orang-orang yang berdosa itu diketahui dengan tanda-tandanya, lalu direnggut ubun-ubun dan kakinya. (QS Ar-Rahman 55 : 41)

Keistimewaan dari penciptaan antara otak manusia dengan otak makhluk Allah lainnya terletak

pada posisi dari letak otak manusia. Letak otak manusia berada di bagian atas tubuh yang dilindungi oleh tulang tengkorak kepala yang kuat.

Sedangkan otak yang dimiliki pada hewan letaknya beragam, bahkan ada yang sejajar dengan dubur atau tempat untuk mengeluarkan kotorannya

Firman Allah SWT :

أَفَلَا يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ . وَإِلَى السَّمَاءِ كَيْفَ رُفِعَتْ. وَإِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ. وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ. فَذَكِّرْ إِنَّمَا أَنْتَ مُذَكِّرٌ

Artinya : “Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana diciptakan, dan langit bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan? Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan”.(QS Al-Ghasyiyah 88: 17-20).

Peneliti Neuorolog, Michael Persinger di awal tahun 1990-an dan VS. Ramachandran bersama timnya di Universitas California menemukan adanya titik Tuhan (God Spot) dalam otak manusia.

Pusat spiritual ini terletak di antara hubungan-hubungan syaraf dalam cuping-cuping temporal otak. Melalui pengamatan terhadap otak dengan topografi emisi, positron, dan area-area syaraf tersebut, ia bersinar manakala subjek penelitian diarahkan untuk mendiskusikan topik spiritual atau agama.

Allah SWT berfirman :

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya : “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): ‘Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa Neraka’.” (QS. Ali ‘Imran 3 : 190-191)

Dengan merenungi otak sebagai ciptaan-Nya, Subhanallah. Menjadi i’tibar bagi yang berakal sehat. Betapa rumit serta peliknya otak dengan berbagai fungsinya, hal ini menambah keyakinan yang mendalam bahwa hanya Allah SWT, dzat yang menciptakan semua itu.

Dia-lah satu-satunya Tuhan yang berhak untuk disembah. Dia-lah satu-satunya ilah yang berhak ditakuti, dipatuhi, ditaati dan hanya Dia yang kita jadikan sebagai dzat pemberi petunjuk dan hidayah, sebagai bukti ke Maha Agungan dan Kekuasaan-Nya. Dan Dia tidak menciptakan semua itu dengan sia-sia.

  • Penulis : Tauhid Ichyar, Ka. Kantor LAZ Persis Sumatera Utara
  • Anggota Ukhuwah Islamiyah MUI Sumatera Utara