Medan-persatuannws.com. Feses, tinja, juga disebut sebagai tai’, cepirit atau kotoran, adalah produk buangan saluran pencernaan yang dikeluarkan melalui anus atau kloaka. Pada tubuh manusia, proses pembuangan tinja terjadi antara sekali setiap satu atau dua hari hingga beberapa kali dalam sehari.
Allah ﷻ berfirman :
أَوَلَمْ يَرَوْا كَيْفَ يُبْدِئُ اللَّهُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ﴿١٩﴾قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ بَدَأَ الْخَلْقَ ۚ ثُمَّ اللَّهُ يُنْشِئُ النَّشْأَةَ الْآخِرَةَ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya : Apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allâh menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian mengulanginya (kembali). Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allâh.
Katakanlah, “Berjalanlah di (muka) bumi, lalu perhatikanlah bagaimana Allâh menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allâh menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allâh Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS al-‘Ankabût 29 : 19-20)
Bau khas tinja disebabkan adanya aktivitas bakteri. Bakteri menghasilkan senyawa seperti indole, skatole, dan thiol yakni senyawa yang mengandung belerang dan juga gas hidrogen sulfida.
Sesungguhnya dalam Islam proses memperoleh makanan merupakan hal penting yang perlu diperhatikan kehalalalannya, tidak sembarangan dalam memilih makanan serta memasukan makanan kedalam rongga mulut.
Allah ﷻ berfirman :
يٰۤاَ يُّهَا النَّا سُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَ رْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖ وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ ۗ اِنَّهٗ لَـكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
Artinya : “Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah 2: 168)
Menjaga kesehatan lambung, menelan makanan dari mulut, kekerongkongan dan lambung ada proses mekanik yang harus ditaati. Pengunyahan 33 kali. Bahkan para praktisi kesehatan menganjurkan lebih dari 33 kali agar pencernaan menerima makanan lebih mudah.
Sabda Rasulullah ﷺ :
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «كل لحم نبت من سحت فالنار أولى به»
Artinya : “Setiap daging yang tumbuh dari sesuatu yang haram maka api neraka untuknya” (HR Thabrani).
Setelah melalui mulut dan kerongkongan, proses makanan didalam lambung, makanan dan minuman bercampur dengan enzim pencernaan dan asam lambung untuk dihaluskan dan dipecah menjadi lebih kecil hingga bertekstur cair atau menyerupai pasta yang lembut. Dengan tekstur ini, nutrisi dalam makanan akan lebih mudah diserap tubuh.
Allah ﷻ berfirman :
لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.(QS. At Tin 95:4)
Asam lambung berfungsi untuk membasmi kuman dan virus makanan atau minuman yang dapat menyebabkan infeksi. Setelah selesai dicerna di lambung, otot lambung akan bergerak untuk mendorong makanan agar bergerak ke usus halus guna diproses lebih lanjut.
Usus halus melanjutkan proses pencernaan menggunakan enzim yang dikeluarkan oleh pankreas dan cairan empedu dari hati. Enzim ini bertugas untuk memecah protein, lemak, dan karbohidrat dari makanan.
Setelah makanan dipecah, dinding usus kecil kemudian menyerap air dan nutrisi dari makanan ke dalam aliran darah. Sementara itu, sisa-sisa makanan yang tidak dicerna atau diserap dibawa ke usus besar.
Allah ﷻ berfirman :
الَّذِيْ خَلَقَكَ فَسَوّٰٮكَ فَعَدَلَـكَ
Artinya : “Yang telah menciptakanmu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang,” (QS. Al-Infitar 82: 7)
Tugas utama usus besar adalah menyerap air dan nutrisi yang tersisa dari sisa makanan, sehingga menjadi lebih padat dan membentuk tinja. Tinja kemudian disimpan di rektum hingga didorong dan dikeluarkan bersamaan dengn racun, zat sisa, dan cairan berlebih dari dalam tubuh melalui anus saat buang air besar.
Baca juga :
- Bakhil Yang Dipelihara
- Pejuang Palestina Kalian Adalah Inspirasi Bagi Banyak Orang
- Jangan Abaikan Masa Senjamu
Allah ﷻ berfirman :
فَلْيَنْظُرِ الْاِ نْسَا نُ اِلٰى طَعَا مِهٖۤ
Artinya : “Maka hendaklah manusia itu memerhatikan makanannya,” (QS. ‘Abasa 80: 24)
Sungguh, betapa rumit dan peliknya struktur tubuh manusia. Keteraturan jaringan yang saling berhubungan, mulai proses dimulut, kerongkongan, lambung hingga usus besar dan kecil secara sistematis begitu sempurna kordinasi dan kerjasamanya.
Sabda Rasulullah ﷺ :
الحَدِيْثُ السَّابِعُ وَالأَرْبَعُوْنَ عَنِ المِقْدَامِ بْنِ مَعْدِيْكَرِبَ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ رَوَاهُ الإِمَامُ أَحْمَدُ وَالتِّرْمِذِيُّ وَالنَّسَائِيُّ وَابْنُ مَاجَهْ وَقَالَ التِّرْمِذِيُّ:حَدِيْثٌ حَسَنٌ
مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ
Artinya : Dari Al-Miqdam bin Ma’dikarib ra, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada tempat yang lebih jelek daripada memenuhi perut keturunan Adam. Cukup keturunan Adam mengonsumsi yang dapat menegakkan tulangnya. Kalau memang menjadi suatu keharusan untuk diisi, maka sepertiga untuk makannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. Imam Ahmad, Tirmidzi, An-Nasai).
Sungguh pilih dan pilahlah makanan yang halal lagi thoibah agar lambung senatiasa terjaga dan sehat, sehingga feses dapat dikeluarkan dengan sempurna.
- Penulis : Tauhid Ichyar, Ka. Kantor LAZ Persis Sumatera Utara
- Anggota Ukhuwah Islamiyah MUI Sumatera Utara










