Medan-persatuannews.com. Allah ﷻ menurunkan al-Qur’an sebagai pedoman dan petunjuk bagi manusia agar hidup didunia tidak gagal, memiliki kompas dalam menitih jalan, mengetahui apa misi dan visi yang akan dicapai dalam hidup ini.
Allah ﷻ berfirman :
هَـٰذَا بَصَائِرُ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّقَوْمٍ يُوقِنُونَ
Artinya : “Al-Qur’an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk, dan rahmat bagi kaum yang meyakini.” (QS. al-Jatsiyah 45 : 20)
Sesungguhnya, Al-Qur’an menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman sebagaimana firman-Nya,
ﻭَﻧُﻨَﺰّﻝُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺷِﻔَﺂﺀٌ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔٌ ﻟّﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﻭَﻻَ ﻳَﺰِﻳﺪُ ﺍﻟﻈّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ ﺇَﻻّ ﺧَﺴَﺎﺭﺍً
Artinya : ”Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian” (QS. Al-Israa’ 17: 82).
Dalam hidup ini, setiap hamba menghadapi berbagai tantangan yang datang silih berganti. Hal ini merupakan bagian dari cobaan Allah yang diberikan kepada hamba-Nya. Sungguh, cobaan-cobaan itu merupakan sunnatullah yang telah ditetapkan berdasarkan rahmat dan hikmah-Nya.
Berbagai cobaan, ujian, penderitaan, penyakit dan kesulitan, semua itu mempunyai manfaat dan hikmah yang sangat banyak.
Ketahuilah, Allah tidak menetapkan sesuatu, baik berupa takdir kauni yakni takdir yang pasti berlaku di alam semesta ini atau syar’i, melainkan di dalamnya terdapat hikmah yang sangat besar, sehingga tidak mungkin bisa dinalar oleh akal manusia.
Baca juga :
- Ketua PW. Persis Sumut, KH. Muhammad Nuh Lantik Pengurus PD.Persis Kota Tanjung Balai
- Kemkomdigi siapkan internet untuk fasilitas medis di Aceh Tamiang
- Sosialisasi 4 Pilar Bersama Guru, Senator M Nuh Tekankan Pentingnya Literasi dan Mitigasi Bencana di Sekolah
- PERSIS PEDULI Gerakkan Bantuan dan Penggalangan Dana Bencana Sumatera dan Aceh
Sebagaimana kita ketahui saat ini, berbagai penyakit menimpa manusia. Ada yang sudah diketahui obatnya, dan banyak pula yang belum diketahui obatnya. Hal ini merupakan cobaan dari Allah. Atau boleh jadi akibat dari perbuatan dosa dan maksiat yang dilakukan manusia.
Allah ﷻ berfirman:
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
Artinya “Dan apa saja musibah yang menimpamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)“. (QS Asy Syura 42:30).
Rasulullah ﷺ bersabda :
ماَ أَنْزَلَ اللهُ دَاءً إِلاَّ أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً
Artinya : “Allah tidak menurunkan penyakit, melainkan pasti menurunkan obatnya“(HR Al Bukhari no. 5678 dari Abu Hurairah ra)
Seorang muslim, bila ditimpa penyakit, ia wajib berikhtiar mencari obatnya dengan berusaha secara maksimal. Dalam usaha mengobati penyakit yang dideritanya.
Dalam sebuah studi ilmiah, Efek Terapi Membaca Alquran, sebuah Studi Ilmiah yang dilakukan oleh Dr Ahmed Al-Qadhi di Klinik Besar Florida, Amerika Serikat membuktikan bahwa perubahan fisiologis terjadi pada sistem syaraf otak manusia ketika dibacakan Al-Qur’an.
Studi ini dilakukan 120 eksperimen pada lima relawan dari dua jenis kelamin. Kelompok usia berbeda yang non-muslim dan tidak mengerti Bahasa Arab. Mereka para objek percobaan tidak bisa membedakan antara bacaan Al-Qur’an dan teks Arab biasa.
Rasulullah ﷺ bersabda :
لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ, فَإِذَا أُصِيْبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللهِ
Artinya : “Setiap penyakit ada obatnya. Jika suatu obat itu tepat (manjur) untuk suatu penyakit, maka akan sembuh dengan izin Allah“ (HR Muslim no. 2204)
Percobaan yang dilakukan oleh Dr Ahmed Al-Qadhi membuktikan bahwa ada 97 persen efek positif pada subjek percobaan yang mendengarkan bacaan dari Al-Qur’an dibandingkan dengan yang hanya mendengarkan teks Arab biasa. Ini membuktikan bahwa mendengarkan Al-Qur’an bisa menjadi obat kejiwaan.
Dilansir dari situs Research Gate, Dr Ahmed Al-Qadhi berhasil membuktikan bahwa mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an, baik mereka yang bisa berbahasa Arab maupun tidak, dapat merasakan perubahan psikologis yang sangat besar.
Para objek penelitian yang mendengarkan bacaan Al-Qur’an mengalami penurunan depresi, penurunan kesedihan, meningkatnya ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit. Ini merupakan dampak yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitian.
Sungguh kebiasaan rutin membaca Al Quran setiap hari tak hanya mendatangkan pahala yang berlimpah, namun mampu menjadi asy-syifa bagi kesehatan.
- Penulis : Tauhid Ichyar
- Ka.Kantor LAZ Persis Sumatera Utara










