Akhlaq Orang Yang Berpuasa

Bulan Ramadhan adalah bulan tarbiah, bulan mengajarkan akhlak yang mulia. Di bulan yang mulia tersebut kita dididik untuk tidak melakukan perbuatan tercela seperti dusta dan banyak mencela.

persatuannews.com. Sesungguhnya bulan Ramadan sarat dengan nilai-nilai perdamaian yang diajarkan Rasulullah ﷻ. Di dalamnya, tidak hanya ada nilai-nilai secara khusus, namun berpuasa Ramadhan menata hati, mengasah nurani, menanam benih-benih ketaqwaan dan banyak bersyukur kepada Rabb seru sekalian alam.

Firman Allah ﷻ :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS Al-Baqarah 2:183)

Sungguh hamba-hamba yang menjaga puasanya do’anya Allah kabulkan, sebagaimana Rasulullah ﷺ bersabda:

ثَلَاثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا اللهُ فَوْقَ الْغَمَامِ وَيَفْتَحُ لَهَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ وَيَقُولُ الرَّبُّ : وَعِزَّتِي لَأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ

Artinya :“Ada tiga golongan manusia yang do’anya tidak akan ditolak, yakni orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizalimi, Allah akan mengangkat doanya sampai di atas awan dan dibukakan pintu-pintu langit untuknya, dan Allah berfirman, ‘Demi keagungan-Ku, Aku benar-benar akan menolongmu meskipun tidak serta merta.’” (H.R. Tirmidzi, nomor 3598)

Bulan Ramadhan adalah bulan tarbiah, bulan mengajarkan akhlak yang mulia. Di bulan yang mulia tersebut kita dididik untuk tidak melakukan perbuatan tercela seperti dusta dan banyak mencela.

Sabda Rasulullah ﷺ :

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Artinya : “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari no. 1903).

Dari Mu’adz bin Jabal, ia berkata bahwa ﷺ bersabda,

مَنْ عَيَّرَ أَخَاهُ بِذَنْبٍ لَمْ يَمُتْ حَتَّى يَعْمَلَهُ

Artinya : “Siapa yang menjelek-jelekkan saudaranya karena suatu dosa, maka ia tidak akan mati kecuali mengamalkan dosa tersebut.” (HR. Tirmidzi no. 2505)

Puasa itu mengajarkan kepada umat akhlak yang mulia, jagalah puasa. Jangan sampai puasa kita sia-sia karena sikap atau tingkah laku yang salah dan tercela.

Firman Allah ﷻ :

وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ

Artinya : “Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela.” (QS. Al-Humazah: 1).

Sesungguhnya Islam mengajarkan kita akhlak yang mulia. Dari Abu Ad-Darda’, ia berkata bahwa ﷺ bersabda :

مَا مِنْ شَىْءٍ أَثْقَلُ فِى الْمِيزَانِ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ

Artinya : “Tidaklah sesuatu yang lebih berat di timbangan selain akhlak yang mulia.” (HR. Abu Daud no. 4799 dan Tirmidzi no. 2003.)

Sesungguhnya wahai orang yang beriman, hamba-hamba yang mendapat petunjuk dan hidayah-Nya, untuk mentaati Rabb yang Rahman dan Rohiem, yang dinamakan orang puasa itu adalah orang yang mempuasakan seluruh anggota badannya dari dosa.

Yaitu orang-orang yang mampu mempuasakan lisannya dari perkataan dusta, kotor dan keji, mempuasakan lisannya dari syahwatnya, mempuasakan perutnya dari makan dan minum dan mempuasakan kemaluannya dari jima’.

Oleh karena itu Rasulullah ﷺ mengancam dengan ancaman yang keras terhadap orang-orang yang melakukan perbuatan tercela ini. Rasulullah ﷺ bersabda :

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالْعَطَشُ

Artinya : “Berapa banyak orang yang puasa, bagian (yang dipetik) dari puasanya hanyalah lapar dan haus (semata)” (HR Ibnu Majah, Darimi)

Baca juga :

  1. Kota Hijau, Kota Kesejukan Hayati
  2. Sikap Assertif dalam Membanguna Kebersamaan.
  3. Kolaborasi LAZ Persis Sumut dan RM Seafood Mak Judes Santunan Anak Yatim

Puasa yang demikian adalah karena orang-orang yang melakukan hal tersebut belum memahami hakekat puasa yang Allah perintahkan atasnya, sehingga Allah memberikan ketetapan atas perbuatan tersebut dengan tidak memberikan pahala kepadanya.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda:

لَيْسَ الصِّيَامِ مِنَ الْأَكْلِ الشَّرَابِ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ الّغْوِ وَالرَّفَتِ، فَإِنْ شَابَكَ أِحَدٌ أَوْ جَهَلَ عَلَيْكَ فَقُلْ : إِنّي صَا ئِمٌ، إِنِّي صَاءِمٌ

Artinya : “Puasa bukanlah dari makan, minum (semata), tetapi puasa itu menahan diri dari perbuatan sia-sia dan keji. Jika ada orang yang mencelamu, katakanlah : Aku sedang puasa, aku sedang puasa ” (HR Ibnu Khuzaimah 1996, Al-Hakim 1/430-431)

Berbicaralah dengan perkataan baik yang menunjukan akhlak yang baik, ucapkan perkataan santun dan perbuatan amalan shalih. Apalagi sedang berpuasa. Semoga puasa kita bukan hanya sekedar menahan haus dan dahaga semata. Namun mampu menahan diri dari berbagai macam perbuatan tercela.

  • Penulis : Tauhid Ichyar, Pengurus PW Persis Sumatera Utara
  • Anggota Ukhuwah Islamiyah MUI Sumatera Utara