Hewan Ternak Unta

Siapa pun yang memperhatikan penciptaan seekor unta lalu berpikir tentang alam semesta, mulai yang makro hingga yang mikro, secara objektif dan netral, pasti takjub terkagum-kagum.

persatuannews.com. Unta, hewan yang identik dengan Islam, ia beberapa kali  disebut dalam Al-quran. Hewan ternak ini adalah salah satu hewan terpenting dalam sejarah dunia. Peranan hewan ini banyak tertulis dalam kisah perjuangan Islam dan Jazirah Arab.

Allah ﷻ berfirman :

وَ اِنَّ لَـكُمْ فِى الْاَ نْعَا مِ لَعِبْرَةً ۗ نُسْقِيْكُمْ مِّمَّا فِيْ بُطُوْنِهَا وَلَـكُمْ فِيْهَا مَنَا فِعُ كَثِيْرَةٌ وَّمِنْهَا تَأْكُلُوْنَ

Artinya : “Dan sungguh pada hewan-hewan ternak terdapat suatu pelajaran bagimu. Kami memberi minum kamu dari (air susu) yang ada dalam perutnya, dan padanya juga terdapat banyak manfaat untukmu, dan sebagian darinya kamu makan,” (QS. Al-Mu’minun 23: 21)

Hewan berkuku genap ini dari genus Camelus, satu berpunuk tunggal – Camelus dromedarius, satu lagi berpunuk ganda – Camelus bactrianus, yang hidup di wilayah kering dan gurun di Asia dan Afrika Utara. Rata-rata umur hewan ini mencapai 30 sampai 50 tahun.

Unta hidup di kawasan Afrika bagian utara, Timur Tengah, anak benua India, dan Australia. Jumlahnya saat ini sekitar 14 juta ekor. Di Afrika bagian utara, unta Arab sangat berperan bagi sebagian negara, seperti Somalia dan Etiopia.

Baca Juga :

  1. Memaknai Silaturrahmi Dalam Membangun Karakter Islami
  2. Tasykil Laz Persis Sumut Resmi di Lantik
  3. Jangan Abaikan Masa Senjamu

Domestikasi unta oleh manusia telah dimulai sejak kurang lebih 5.000 tahun yang lalu. Pemanfaatan unta antara lain untuk diambil susu yang memiliki nilai nutrisi lebih tinggi daripada susu sapi serta dagingnya, dan juga digunakan sebagai hewan pekerja.

Allah ﷻ berfirman :

وَمَا مَنَعَنَآ أَن نُّرْسِلَ بِٱلْءَايَٰتِ إِلَّآ أَن كَذَّبَ بِهَا ٱلْأَوَّلُونَ ۚ وَءَاتَيْنَا ثَمُودَ ٱلنَّاقَةَ مُبْصِرَةً فَظَلَمُوا۟ بِهَا ۚ وَمَا نُرْسِلُ بِٱلْءَايَٰتِ إِلَّا تَخْوِيفًا

Artinya: Dan sekali-kali tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasan Kami), melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang-orang dahulu. Dan telah Kami berikan kepada Tsamud unta betina itu (sebagai mukjizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya unta betina itu. Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti. (QS Al-Isra 17: 59)

Siapa pun yang memperhatikan penciptaan seekor unta lalu berpikir tentang alam semesta, mulai yang makro hingga yang mikro, secara objektif dan netral, pasti takjub terkagum-kagum.

Memberikan kesimpulan bahwa di balik semesta ini ada Sang Arsitek yang Maha Hebat. Karena, tak mungkin lahir karya hebat seperti itu tanpa perancang hebat di belakangnya.

Allah ﷻ mengajak manusia untuk berpikir tentang  alam semesta, makhluk hidup, dan setiap persitiwa yang terjadi di dalamnya. Begitu nyatanya kebesaran Sang Pencipta di balik alam raya ini, sampai-sampai Al-Qur’an tak sungkan menunjukkan ayat bernada cemoohan bagi mereka yang tak mau menggunakan akal pikirnya.

Allah ﷻ berfirman :

إِنَّ شَرَّ الدَّوَابّ‏ِ عِندَ اللَّهِ الصُّمُّ الْبُكْمُ الَّذِينَ لَا يَعْقِلُون‏

Artinya :Sesungguhnya sejelek-jelek makhluk yang melata di sisi Allah ialah orang-orang yang pekak lagi bisu, yang tidak mau menggunakan akal (alladziina laa ya’qiluun). (QS Al Anfaal 8 : 22)

Allah ﷻ mengajak manusia berpikir melalui unta? Ternyata unta merupakan salah satu ciptaan-Nya yang sangat menakjubkan.

Ia satu hewan yang anatominya dirancang sedemikian rupa agar mampu bertahan hidup dan menjadi kendaraan andal di tengah gurun padang pasir yang tandus dan minim cadangan air.

Salah satu fakta menarik dari unta adalah ia memiliki kelopak mata yang tembus cahaya dan pasangan bulu mata yang tebal, sehingga ia tetap bisa melihat walau di tengah terpaan debu gurun.

Allah ﷻ berfirman :

أَفَلاَ يَنظُرُونَ إِلَى الإبل كَيْفَ خُلِقَتْ

Artinya : “Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan,” (QS Al-Ghasyiyah 88 :17).

Dibekali mata berkemampuan tinggi, ia bisa melihat objek yang jauh menjadi dekat dan objek yang kecil menjadi besar. Ini pula rahasianya mengapa unta sangat patuh walau kepada anak kecil dengan catatan diperlakukan dengan lemah lembut.

Ia juga memiliki bantalan tebal di lutut, kaki, siku, dan dada. Bantalan tersebut kasar dan tahan akan panas. Sehingga, unta dapat berbaring atau beristirahat di pasir gurun yang panas tanpa terbakar ataupun terluka.

Rasulullah ﷺ bersabda :

فَإِنَّ الْمُؤْمِنَ كَالْجَمَلِ الْأَنْفِ حَيْثُ مَا قِيدَ انْقَادَ

Artinya, “Sesungguhnya,orang Mukmin itu seperti unta yang ditusuk hidung. Kemana pun unta dituntun, ia patuh,” (HR Al-Hakim).

Tentu kepatuhan disini adalah, kepatuhan terhadap perintah Allah ﷻ, sebagaimana disebutkan ; “Kepada Tuhanmu jadilah engkau seperti unta yang ditusuk hidung.” maksudnya, dalam hal kepatuhan, manusia layak belajar dari hewan ternak unta. Apa saja yang diperintahkan tuannya, ia respek tanpa membantah.

  • Penulis : Tauhid Ichyar, Pengurus PW Persis Sumatera Utara
  • Anggota Ukhuwah Islamiyah MUI Sumatera Utara