Menyadarkan diri

Panjang umur sesungguhnya menjadi nikmat apabila pemiliknya memanfaatkannya dalam urusan-urusan kebaikan, amal shaleh dan ketaatan kepada Rabbnya.

persatuannews.com. Kelalaian dalam mengingat Allahﷻ, adalah saat seseorang yang kehilangan fokus kepada-Nya. Kelalaian ini bisa berakibat pada kegelisahan hati yang tidak tenang. Untuk itu ingatlah kepada Allah ﷻ agar hati dapat menyadarkan diri. 

Allâh ﷻ berfirman :

قال الله تعالى: كُلُّ مَنۡ عَلَيۡهَا فَانٖ ٢٦ وَيَبۡقَىٰ وَجۡهُ رَبِّكَ ذُو ٱلۡجَلَٰلِ وَٱلۡإِكۡرَامِ

Artinya : Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (QS Ar-Rahman 55: 26-27

Sesungguhnya tidak semua insan dapat mencapai masa tua dengan umur yang panjang sebab umur setiap orang berbeda-beda, sesuai taqdir yang telah Allah tentukan.

Kedatangan maut tak dapat diperkirakan, ia merupakan realitas bagi setiap yang bernyawa, namun peran kekalifahan yang diamanahkan-Nya dapat ditunaikan sebaik-baiknya dengan penuh pengabdian kepada Allah ﷻ.

Firman Allah ﷻ :

هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ ثُمَّ لِتَكُونُوا شُيُوخًا ۚ وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّىٰ مِنْ قَبْلُ ۖ وَلِتَبْلُغُوا أَجَلًا مُسَمًّى وَلَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

Artinya : Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup) sampai tua. Di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya) (QS Al-Mukmin 40:67)

Baca juga :

  1. Kota Hijau, Kota Kesejukan Hayati
  2. Sikap Assertif dalam Membanguna Kebersamaan.
  3. Kolaborasi LAZ Persis Sumut dan RM Seafood Mak Judes Santunan Anak Yatim

Sungguh, tidak juga semua insan dapat menjalani masa-masa yang baik dalam usia yang panjang, ada dalam usia panjang terkena penyakit, uzur ataupun pikun. Atau dalam usia yang panjang masih terus merasa muda sehingga lupa taqdir kematian yang pasti datang menjeput.

Usia senja sangat berbeda dengan masa-masa muda dan remaja, usia senja identik dengan penurunan kekuatan dan fungsi-fungsi organ tubuh yang menjadi indikator kuat tentang dekatnya panggilan Ilahi.

Allâh ﷻ berfirman:

وَمَنْ نُعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِي الْخَلْقِ ۖ أَفَلَا يَعْقِلُونَ

Artinya : Dan barang siapa Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadiannya. Maka apakah mereka tidak memikirkannya?. (QS Yaasiin 36:68)

Imam Ibnu Katsîr rahimahullah menjelaskan, “Allâh Azza wa Jalla mengabarkan bahwa seorang hamba ketika usianya semakin panjang, maka ia dikembalikan ke keadaan lemah setelah kekuataan dan keadaan tidak berdaya setelah kondisi prima”.

Sedangkan Syaikh as-Sa’di rahimahullah mengatakan, “Akan kembali ke keadaan semula, keadaan yang lemah, lemah dalam pikiran dan lemah dalam kekuatan”.

“Tidakkah mereka memikirkan bahwa anak Adam itu lemah dalam segala aspek, maka hendaknya mereka memanfaatkan ucapan dan daya pikir mereka untuk taat kepada Rabb mereka”.

Sudah semestinya siapa saja yang telah memasuki masa senja, hendaknya banyak bersyukur, lebih besar komitmen dalam menjalankan tuntunan Al-Qur’an dan As-sunnah.

Komitmen dalam menjalankan tuntunan Al-Qur’an dan As-sunnah menjadi tuntutan setiap Muslim pada semua fase kehidupan, namun pada fase tua harus telah terbentuk pada diri seseorang kemampuan yang kuat dalam mengendalikan diri terhadap godaan hawa nafsunya.

Karena itu, aktifitas dan kesibukan seorang Muslim dalam masa ini hendaknya tidak lagi mengejar dunia namun lebih bersifat ukhrawi.

Hadits Rasullah ﷺ :

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : “أَعْمَارُ أُمَّتـِيْ مَا بَيــْنَ سِتِّيْنَ وَسَبْعِيْنَ. وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوْزُ ذَلِكَ

Artinya : Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa sesungguhnya Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Usia umatku (umat Islam) antara 60 hingga 70 tahun. Dan sedikit dari mereka yang melewatinya”. (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Mâjah)

Panjang umur sesungguhnya menjadi nikmat apabila pemiliknya memanfaatkannya dalam urusan-urusan kebaikan, amal shaleh dan ketaatan kepada Rabbnya.

Rasûlullâh ﷺ bersabda:

خَيْرُ النَّاسِ مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَحَسُنَ عَمُلُهُ

Artinya : Sebaik-baik orang adalah orang yang panjang umurnya dan amalannya baik. (HR. At-Tirmidzi)

Bagi para lansia semoga dengan bertambahnya usia menyadarkan diri semakin dekat dengan kematian. Perbanyak bemunajat kepada Allah di bulan Ramadhan yang penuh maghfirah ini, semoga Allah ﷻ mengampuni, memberi petunjuk dan hidayah-Nya.

  • Penulis : Tauhid Ichyar, Pengurus PW PERSIS (Persatuan Islam) Sumatera Utara
  • Anggota Ukhuwah Islamiyah MUI Sumatera Utara