Mengelola Air Limbah Menyelamatkan Lingkungan Hidup.

Pencemaran yang disebabkan oleh limbah industri dapat berbentuk padat, cair, gas maupun kebisingan. Sedang dilihat dari komponen pencemar yang terkandung dalam limbah tersebut maka pencemaran yang terjadi dapat dalam bentuk pencemaran fisika, kimia, biologis bahkan radioaktif.

persatuannews. com. Air limbah atau air buangan adalah sisa air buangan yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya. Biasanya mengandung zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta menggangu lingkungan hidup. Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah diproduksi.  Secara kuantitas, air limbah domestik jauh lebih banyak dibandingkan dengan air limbah industri. Di kota besar misalnya, beban organik air limbah domestik bisa mencapai sekitar 70% dari beban organik total air limbah yang ada di kota tersebut.Ada sampah, ada air kakus atau biasa disebut black water, dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya disebut juga grey water.

Apabila dilihat dari bentuknya, pencemaran yang disebabkan oleh limbah industri dapat berbentuk padat, cair, gas maupun kebisingan. Sedang dilihat dari komponen pencemar yang terkandung dalam limbah tersebut maka pencemaran yang terjadi dapat dalam bentuk pencemaran fisika, kimia, biologis bahkan radioaktif.

Limbah, sampah, dan kotoran yang berasal dari rumah tangga, perusahaan, dan kendaraan merupakan masalah serius, perlu diperhatikan untuk mencapai derajat lingkungan hidup yang baik. Meningkatnya aktivitas manusia dalam rumah tangga menyebabkan semakin besarnya volume limbah yang dihasilkan dari waktu ke waktu. Hasil penelitian diketahui bahwa, volume limbah rumah tangga meningkat 5 juta m3 pertahun, dengan peningkatan kandungan rata-rata 50% (Haryoto, 1999), ini diluar limbah industri.

Konsekuensinya adalah beban badan air yang selama ini dijadikan tempat pembuangan limbah rumah tangga dan industri menjadi semakin berat, termasuk terganggunya komponen lain seperti saluran air, biota perairan, lingkungan hidup khususnya sumber air minum.

Karakteristik Limbah

Lazimnya tradisi masyarakat dan pelaku industri, air buangan hanya dilepas, kesungai atau keparit buangan. Dengan menganggap bahwa pembuangan limbah rumah tangga secara langsung ke dreinase kota belum sampai menimbulkan dampak yang serius. Masih banyak masyarakat berasumsi bahwa yang perlu dipikirkan bagaimana limbah industri dapat diproses dengan sistem teknologi modern sebelum dibuang ke badan sungai atau dreinase kota, padahal limbah rumah tangga juga berpotensi menghasilkan limbah tercemar.

Baca Juga :

  1. Gebyar Muharram 1447 H, Aksi Donasi Untuk Palestina, Warnai Pelantikan PD Persis Dairi
  2. Pimpinan Wilayah Persis Sumatera Utara Selenggarakan Rapat Koordinasi
  3. Gempabumi Tektonik M5,3 Di Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera, Tidak Berpotensi Tsunami

Sebagaimana kita ketahui air limbah industri dapat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan apabila tidak dikelola secara tepat. Pengolahan air limbah industri yang sesuai agar tidak mencemari lingkungannya dipilih berdasarkan karakteristiknya. Karakteristik air limbah industri tersebut adalah karakteristik fisika, karakteristik kimia dan karakteristik biologi. (Metcalf & Eddy, 2002).

Salah satu jenis air limbah industri yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan adalah air limbah dengan kandungan organik tinggi. Karakteristik air limbah organik tinggi ditunjukan dengan tingginya parameter BOD (Bio Chemical Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand) dalam air limbah.

Industri dengan air limbah organik tinggi adalah industri tapioka, tahu, gula, kecap, sitrat, asam glutamat, tekstil, bir, alkohol dan lain-lain. Kandungan BOD yang tinggi dalam air limbah industri menyebabkan turunnya oksigen perairan, keadaan anaerob (tanpa oksigen), sehingga dapat mematikan ikan, mikroorganisme dan menimbulkan bau menyengat.

Pengelolaan Limbah.

Sistem pengolahan limbah secara biologi adalah pengolahan air limbah dengan menggunakan mikroorganisme seperti ganggang, bakteri, protozoa, untuk menguraikan senyawa organik dalam air limbah menjadi senyawa yang sederhana. Pengolahan tersebut mempunyai tahapan seperti pengolahan secara aerob, anaerob dan fakultatif. Pengolahan air limbah bertujuan untuk menghilangkan bahan organik, anorganik, amoniak, dan posfat dengan bantuan mikroorganisme. Masing-masing sistem proses pengolahan air limbah secara biologis tersebut, mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Pada kandungan COD yang tinggi dalam air limbah pengaruhnya terhadap lingkungan tergantung dari zat organiknya, apabila dapat diurai oleh mikroorganisme pengaruhnya seperti BOD, tetapi apabila tidak dapat diurai oleh mikroorganisme pengaruhnya tergantung kandungan dari jenis zat organik.

Kadar air limbah organik yang diukur dari banyaknya oksigen yang diperlukan untuk mendegradasi/memecah sampah organik yang dikenal dengan istilah  BOD, dan kadar limbah anorganik yang diukur dari banyaknya oksigen yang diperlukan untuk memecah limbah anorganik yang dikenal sebagai angka  COD.

Apabila di dalam perairan banyak mengandung sampah organik, jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk memecah sampah tersebut akan besar, dan ini berarti angka BOD-nya tinggi. Angka BOD tinggi berarti angka DO rendah. Dengan banyak oksigen yang digunakan untuk memecah sampah maka kadar oksigen yang terlarut dalam air akan menurun, demikian pula untuk angka COD.

BOD  adalah jumlah oksigen yang harus dipakai oleh mikroorganisme yang ada dalam air buangan untuk mengoksidasi zat-zat organik yang ada dalam air buangan pada periode tertentu biasanya 5 hari dan pada suhu tertentu biasanya 20o C. COD menunjukkan jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengoksidasi bahan-bahan yang dapat teroksidasi dalam air buangan oleh senyawa-senyawa oksidator. Apabila komponen-komponen organik dalam air limbah dapat diurai oleh mikroorganisme maka dengan atau tanpa aklimitasi air limbah dapat diolah secara biologis.

Proses pengolahan

Proses pengolahan air limbah secara biologis dapat dilakukan pada kondisi aerobik /dengan udara, kondisi anaerobic/tanpa udara, atau kombinasi anaerobik dan aerobik. Apabila BOD/COD air limbah > 0.6 maka air limbah dapat diolah secara biologis tanpa aklimitasi mikroorganisme. Jika BOD/COD air limbah antara 0.3 – 0.6 menunjukan bahwa air limbah tersebut dapat diolah secara biologis namun membutuhkan aklimitasi mikroorganisame. Untuk BOD/COD < 0.3, maka harus dicari cara lain untuk mengolah air limbah tersebut.

Dalam rangka mencegah terjadinya pencemaran lingkungan yang dapat disebabkan oleh air limbah industri dengan kandungan organik tinggi maka diperlukan teknologi tepat yang dapat digunakan oleh para pelaku usaha industri untuk mengolah air limbahnya sehingga tidak mencemari lingkungannya.

Kementerian Lingkungan Hidup telah lama mengeluarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup no. 112 tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik dengan 4 parameter yaitu: pH 6 – 9, BOD 100 ppm, TSS 100 ppm dan minyak & lemak 10 ppm. Sehingga pelaku usaha industri harus mengolah air limbah di Sewage Treatment Plant (STP) atau Pemerintah Kabupaten/Kota menyediakan pengolahan air limbah komunal.

STP Cemara menerapkan proses mekanis dimulai dari sedimentasi, flotasi, filtrasi, screening, communitor dan proses biologis: seperti lumpur aktif, trickling filter, proses anaerob, UASB dan oxidation ditch. Dengan Sistem Pengelolaan STP yang baik tentunya memerlukan kompetensi sumber daya manusia, kompetensi merancang, mengoperasikan, memecahkan masalah, dan mengembangkan sistem pengolahan air limbah domestik secara terencana dan terukur.

  • Penulis : Tauhid Ichyar, Ka.Kantor Perwakilan LAZ PERSIS Sumatera Utara
  • Pemerhati Lingkungan Hidup